Sabtu, 26 Februari 2011

Curhat si Malas

Saya akhir-akhir ini merasa depresi dengan kemalasan saya yang tidak berujung, seperti cerpen, puisi, atau prosa, tanpa kata usai. Bagaimana tidak saya sering membiarkan diri saya hanya berangan-angan dalam mengerjakan berbagai tugas. Seperti saat ini, deadline tugas saya benar-benar hanya sedikit, tapi tak kunjung selesai. Dan entah mengapa. Mengerjakan RPP, membuat Power Point, membuat surat-surat untuk Bimbel, membuat soal untuk UAS, dan ingin mencoba membuat modul untuk anak TK B. Semua tak kunjung terselesaikan sampai detik ini.

Mungkin ini ada hubungannya dengan berbagai kegiatan saya yang full dan nonstop. Hampir-hampir tak ada libur. Dari senin-Minggu, huh penuh. Dan kini saya sedang punya hobi baru yaitu melihat Kalender, dan mata ini segera mencari angka berwarna merah. Karena itu artinya saya libur, saya bebas melakukan apa saja dari mulai dari tidur lagi setelah subuh tiba yang kadang membuat Ibuk berteriak memanggil saya untuk membantunya memasak, sampai memuaskan dahaga membaca saya yang kini sudah semakin memudar karena kesibukan. Begitulah.

Kembali ke masalah kemalasan saya. Saya benar-benar tidak habis pikir, kenapa saya begitu berbeda. Dulu di kosan, wah jangan ditanya, saya termasuk orang malas yang sering meyibukkan diri sehingga banyak pekerjaan selesai karena memang dipaksa untuk selesai. Saya pun masih punya waktu untuk membaca novel dan buku-buku kesukaan saya. Di rumah, entahlah. Berbeda sekali. Tidak bisa dijelaskan di sini. Karena saya juga malas berpikir bahkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang saya ajukan sendiri.

Tadi malam saya berencana untuk mengerjakan salah satu RPP saya, nyatanya sampai jam 12 malam saya begadang. Bukan untuk membuat RPP tapi melihat film Princess Hours. Saya sampai terkantuk-kantuk paginya karena ada jadwal mengajar nonstop dati jam tujuh pagi sampai jam satu siang. Dan kini, saya seharusnya harus membuat soal untuk UAS tapi nyatanya saya malah asyik mengetik curhat yang tidak bermutu seperti ini.

Untuk yang membaca saya benar-benar minta maaf, karena membaca tulisan saya hanya akan menambah kemalasan anda. Karena anda berpikir bahwa ada teman yang juga sama malasnya seperti anda. Bagi yang saya tag. Saya hanya iseng-iseng mentag anda. Jangan salahkan saya, salahkan saja kemalasan saya. Harap maklum terhadap tulisan saya yang sama sekali tidak berguna ini. Terima kasih yang sudah membaca, tidak usah memberi solusi karena saya tahu solusi hanya ada pada diri saya sendiri. Yang terakhir, saya hanya ingin seperti pak Mario Teguh yang selalu memberi “Salam Super di setiap motivasinya. Kini perkenankan saya memberi “Salam Semangat”. Semoga anda tidak seperti saya yang malas.




22-05-11

Yang sedang Malas

Ie-th@