Sabtu, 08 September 2012

Chatting dengan YM


 Picture taken from: www.adeshendra.com

Setiap hari di bulan puasa, setelah tarawih. Saya sudah stand by di depan televisi. Apalagi kalau bukan menyaksikan dua acara kesukaan saya di ANTV. Yang pertama adalah Boys Before Flowers dan yang kedua adalah Chatting dengan Yusuf Mansyur (YM). Yang akan saya bahas dalam tulisan saya kali ini adalah Chatting dengan YM. Chatting dengan YM merupakan salah satu acara unggulan ANTV di bulan puasa. Acara yang membahas topik-topik menarik seputar kehidupan ini dibuat model talk show dengan menghadirkan beberapa bintang tamu. Dengan dipandu ustad Yusuf Mansyur sebagai narasumber dan Deny Cagur yang kocak sebagai pembawa acara, acara ini menyuguhkan sesuatu berbeda tentang pembahasan masalah-masalah dalam islam. Kadang-kadang, saya merasa tersentil sekali dengan tema-tema yang dibahas. Tak jarang saya membandingkan diri saya dengan bintang tamu yag dihadirkan (Bintang tamunya hebat-hebat banget). Saya jadi merasa kecil bener ya prestasinya dibandingkan mereka. Para bintang tamu itu memang adalah orang-orang terpilih yang memiliki prestasi dibidangnya. Tapi tetap saja bintang tamu yang paling saya suka adalah para wirausahawan muda yang sukses (hehe tetep sebagai inspirasi saya). Selain itu ada satu hal berharga yang dapat saya terapkan dalam kehidupan ini yaitu libatkan Allah dalam segala hal tentang kehidupan kita. Allahlah sang pemilik rizki, hidup, dan jodoh. Semua yang di langit dan di bumi hanya milik Allah. Kita disuruh mendekati Allah bila menginginkan sesuatu, tentu saja karena dia adalah pemilik segala sesuatu. Ustad Yusuf Mansyur “ Bila kita memuji orang, orang akan senang, apalagi kalau kita memuji Allah SWT, sang pemilik segalanya. Bila menginginkan sesuatu shalat lima waktu tepat waktu, tambahin shalat dhuha dan tahajjud, jangan lupa shalawat dan sedekah, InsyaAllah keinginan kita diijabah oleh Allah SWT. Ternyata banyak lho yang suka dengan Chatting dengan YM, bahkan kata pak ustad YM nih, ada yang masuk islam setelah nonton Chatting dengan YM. Nah, bagi yang kemaren belum sempat nonton, tonton deh siaran ulangnya di Chatting dengan YM terfavorit setiap Kamis dan Jumat pukul 21.30 di ANTV, semoga bermanfaat!  

With Love 
AZ 
Gresik, September8th 2012

Wajah Samar

Wajah itu Kian lama kian samar Mungkin Akan tenggelam dalam......... Renda-renda jaring kehidupan masa depan  
AZ 
Gresik, September 8th 2012

Emosi oh Emosi.....


 Picture taken from: personalityfuji.blogspot.com


Kata orang kalau lagi ketiban bulan, biasanya emosi cewek itu gampang meledak-ledak (emang kompor yah). Saya tidak tahu bagaimana penelitiannya, oleh siapa, dan apa sudah dilakukan penelitian untuk mengukur korelasi antara ketiban bulan dan emosi cewek yang meledak-ledak itu atau belum, tapi yang pasti menurut kakak-kakak kos saya dulu juga buku yang saya baca mengatakan bahwa cewek yang lagi ketiban bulan biasanya suka emosi. Berbekal alasan inilah, ketika bulan ini saya ketiban bulan dan emosi saya meletup-letup, saya pikir ini adalah hal biasa. Biasalah kalau cewek sedang datang bulan biasanya emosinya suka meletup-letup, pikir saya waktu itu. Tapi ternyata menjadi tidak normal ketika bulan sudah tidak menibani saya, ternyata emosi saya tidak kunjung membaik, bahkan semakin parah saja. Seperti hari ini, saya marah-marah mulai dari pagi sampai sore, emosi saya baru reda setelah makan pecel lele dan es jeruk (Lho?). 

Dari pagi udah jaga toko, nggak bisa kemana-mana sampai dhuhur. Setelah jaga toko eh....di dapur cucian numpuk banyak banget karena PDAM dari malam udah nggak nyala, giliran saya nyalakan eh ternyata udah nyala, yah akhirnya saya yang harus mencuci semua piring-piring kotor itu. Sebelum mencuci piring-piring kotor itu, saya merasakan sesuatu. Saya lapar sekali. Akhirnya, saya memutuskan membeli gado-gado dan es jus melon. Sampai di Ibu penjual gado-gado, ternyata pembelinya full. Huhuhu, sudah lapar banget, terpaksa saya pesan saja “Buk, saya gado-gado bungkus ya, nanti diambil” (bahasanya pragmatik banget yah). Daripada menunggu, saya akhirnya pergi ke Mas jualan es jus di depan Alfamart. Oh, apa yang terjadi saudara-saudara, ternyata tutup. Sungguh kasihan nasib saya. Saya memutar sepeda, dan kembali mencari Ibu penjual es jus. Akhirnya, saya mendapatkan es jus di dekat pertigaan dengan harga lima ribu perak, bungkus. Setelah itu, saya mengambil gado-gado dan pulang. Di perjalanan saya sudah berangan-angan akan makan, shalat, dan tidur (Lupa cucian yang menggunung di dapur). Setelah sampai rumah dan menuju dapur, saya baru sadar bahwa saya belum mencuci piring. Akhirnya setelah makan saya cuci piring dulu, setelah itu shalat dan tidur. Akhirnya, Hore ;) 

Pukul 14.20, saya bangun, langsung jebar-jebur mandi, dan kembali membuka toko. Huh untunglah bukan untuk jualan tetapi untuk menunggu anak-anak les saya yang unyu-unyu. Pukul 14.50, saya ingin shalat ashar tetapi nggak bisa karena pintu depan kebuka. Setelah itu pukul 15.00-16.00 saya mengajar anak kelas II. Sebenarnya ada waktu 15 menit untuk shalat sebelum ke kelas selanjutnya tetapi karena Ibu belum selesai shalat, saya haru sabar menunggu (sebenarnya saya sudah tidak sabar sekali mau shalat, ngerasa nggak tenang). Akhirnya saya bisa shalat pukul 16.30, ketika anak-anak kelas X sudah datang. Hah, lega. Setelah mengajar les, dengan muka capek, saya kembali menjaga toko. Nah disinilah kesebelan saya bertumpuk-tumpuk sudah mencapai ubun-ubun, dan saya tidak tahu kenapa. Mungkin akumulasi dari kekesalan dan kesebelan saya sebelum-sebelumnya. Saya tutup pintu toko, mandi, dan shalat. Rasa kesal belum hilang saya pun mencari makanan favorit, pecel lele. Untunglah setelah makan pecel lele, emosi saya mulai hilang walau tidak semua. 

Hah, Alhamdulillah. Saya tidak tahu mengapa emosi saya yang sudah saya latih di bulan puasa bisa luntur begitu saja seperti tak bersisa. Rasa kesal dan marah hanya karena saya tidak bisa keluar rumah, bersenang-senang, dan melihat indahnya dunia sering saya jadikan alasan pembenaran untuk meluapkan emosi. Tidak salah memang. Tapi tidak juga sepenuhnya benar. Bukankah emosi harus dikendalikan. Untunglah, saya bukan orang yang berlama-lama mengubur emosi. Saya takut juga nanti akhirnya saya punya penyakit jantung karena sering marah-marah (semoga tidak yah:). Ternyata emosi tidak meyelesaikan masalah, karena ketika sedang emosi kita tidak bisa mencerna pikiran kita dengan baik, tidak bisa mencari alternatif solusi yang membuat kita sadar bahwa ada banyak orang yang ingin melakukan apa yang kita lakukan. So, be nice to your self and others :)  

Enjoy your parts of life everyone :) 
With Love 
AZ 
Gresik, September 8th 2012