Rabu, 23 Mei 2012

Satu Setengah Jam Berharga

Setelah lelah bergelut dengan pikiran, perasaan, dan emosi yang tak kunjung selesai menyiksa diri. Aku memutuskan untuk berkonsultasi atau istilahnya curhat dengan salah seorang sahabat yang selalu mendengarkan juga memberi solusi pada setiap masalah dan pikiran kusutku. Awalnya kami berjanji akan bertemu di Royal. Alasannya, kami sama-sama berada di ujung kota Surabaya, jadi kami memutuskan untuk bertemu di tengah-tengah kota. 

 Setelah berkunjung ke kantor Humas Unesa untuk mendiskusikan tugas buletin, tiba-tiba Hpku berbunyi, segera ku buka sms, ternyata dari sahabatku yang ingin bertemu di depan masjid Unesa saja, yah sudahlah. Padahal rencananya aku mau curhat sekalian jalan-jalan. Setelah berpamitan dengan teman-teman senior staf Humas, maka aku segera meluncur ke lokasi curhat. Wah, aku kaget karena ternyata di depan Masjid Unesa 1 ada sebuah kolam yang sangat indah, nyaman, dan asyik untuk berbincang. Pertanyaanku? Sejak kapan ya Unesa punya kolam seperti ini. Dienggggggggg, padahal aku sering ke kampus Ketintang tapi kok tidak pernah melihat ya. Tepokjidat.com. 

 Setelah bertemu dengan sahabatku, aku tahu alasannya mengapa ia mau bertemu di depan masjid Unesa saja. Ternyata dia hanya punya waktu satu jam dan kalau ke Royal, dia tahu aku akan mengajaknya untuk jalan-jalan daripada untuk curhat hehehe. Setelah membeli snacks dan minuman, maka dimulailah sesi curhatku. Curhat-curhat mengalir dari mulutku dan dengan setia sahabatku mendengarkan berbagai cerita-ceritaku. Setelah aku bercerita, dia pun mulai menceritakan berbagai cerita-cerita tentang hidupnya, Semua kita bicarakan dan diskusikan. Mulai dari kuliah, pekerjaan, sampai tentu saja masalah jodoh. Dengan kata-kata bijaknya, banyak nasehat yang terucap, banyak solusi praktis yang diberikannya padaku. Bedanya ngobrol dengan sahabatku ini dibandingkan dengan yang lain adalah dia mampu memberikan solusi masalahku dari berbagi pertimbangan baik religi, psikologi, ekonomi, maupun sosial. Okay banget deh ngobrol bareng dia. 

Setelah satu setengah jam berlalu kami pun mengakhiri sesi curhat kami. Berjanji akan bertemu lagi suatu saat nanti. Tak lupa saling mendoakan semoga diberikan yang terbaik selalu. Aamiin. Terima kasih sobat, telah meluangkan waktumu yang sangat sibuk untuk mendengarkan berbagai cerita curhatku, terima kasih juga telah memberi solusi dengan berbagi nasehat-nasehatmu. Sampai jumpa, sampai bertemu di sesi curhatku selanjutnya. 

April 2012
 -Ie-th@-

Divortiare



Divortiare, That is novel telling about workaholic banker girl who married a doctor. Because they are so busy with their work, there is no good communication anymore. Then they decide to divorce. Because this novel tells about divorce, the title is divortiare. But now, I’m not in good mood in talking about divorce. In my opinion, divorce is a bad word. So, I don’t want to talk about it right now. I just want to talk about the story that is very interesting. Marrying doctor? Hmmm I ever had that idea when I was in my last semester of my undergraduate. In that time, I liked reading a novel telling about doctors. But, then I just say to my God. God, please give me the best person that is suitable for me, whatever doctor, teacher, entrepreneur, programmer, but not lawyer and police officer. Whatever God chooses, I know that is the best. 

Now, we are back to this idea, one of my friends wants to marry a doctor. I just say to her “Although you want to marry a doctor, u have to be well prepared when your marriage partner is not a doctor. Why do you want to marry a doctor? Just consider it before you have deep ambition in marrying a doctor?” Am I right when saying this? I don’t really know. In the other time, my classmate asked me to find a girl for him. The girl should be from English department, religious, and near from his house. In that time, I just thought “Do you want to look for a wife or an English teacher for you?” Hehhe. Of course, it was just in my mind. I will not say it directly. 

 Back to Divortiare, when two magnets have to different side, they will be so good. Then, if they have the same side, what will happen? They will not able to do what they have to do, right. Sometimes it is a good idea in marrying someone that has the same ability, opinion, hobby, interest, the same other things with us. But sometime it doesn’t work in a marriage. That’s what Ika Natassa wants to say in her novel. Lexy and Beno have the same things in their life. But, because of that, they can’t survive with their marriage. Although they love each other, they have to say that they can’t be in a same umbrella anymore. The point is having the same thing doesn’t mean you can survive with someone. You have to very, very, very understand him like you understand yourself, When U fight with him means you fight to yourself. I give a big, big, and big appreciation to Ika because she is very talented in giving best for her readers. Reading this novel is like watching film from our mind. She invited us to see a divorce from a different side. Divorce is not always about fight, tears, and hurt. But it can be something that remains us, we just human with many weaknesses. That is why, we have to understand other more. Two thumps for her. Hopefully, I can enjoy her first Novel, “A very Yuppy Wedding” as soon as possible. 

-Ie-th@- 
120512

Kamis, 12 April 2012

Tulisan "Nyempit" di File-Fileq

Manusia seperti bayi yang baru lahir ke dunia. Begitulah ungkapan yang sering kita dengar ketika Hari Raya Idul Fitri tiba. Setelah menjalankan puasa sebulan penuh dengan keimanan dan keikhlasan sebagai bentuk pengabdian pada Tuhan, 1 Syawal adalah momentum baik dalam melebur dosa antarsesama manusia. Idul fitri bermakna kelahiran kembali seorang manusia pada fitrahnya. Fitrah di sini adalah kesucian, yaitu kesucian lahir batin. Menurut Dr. Quraish Shihab, halal bi halal merupakan tradisi khas dan unik bangsa Melayu sebagai hasil pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Asia Tenggara.

Hari itu waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB, tak seperti biasa, gedung Serba Guna yang biasanya terlihat sepi, tampak berbeda. Beberapa orang berpakaian seragam putih dengan rompi coklat tampak sibuk mempersiapkan hidangan, beberapa orang yang berpakaian jas hitam juga terlihat memeriksa makanan yang sedang disiapkan. Beberapa orang mondar-mandir mengambil ini dan itu. Semua orang terlihat sibuk mempersiapkan acara tahunan ini. Ternyata, hari itu (30/9) Unesa tak mau ketinggalan menggelar halal bi halal bagi seluruh keluarga besar Unesa.

Tak Ada Batasan

Panitia merancang halal bi halal ini sedemikian rupa, hingga membuat nyaman para undangan. Setelah memarkirkan kendaraan, pimpinan Unesa dan undangan masuk melalui pintu utama. Dari tempat parkir menuju pintu masuk gedung Serba Guna, terlihat panggung peralatan life music. Sebelum undangan datang, beberapa panitia mencoba Sound System.

Tepat pukul 10.00 WIB para undangan mulai ramai berdatangan, baik pimpinan universitas, senat, dan fakultas. Tak lama kemudian Rektor Unesa Prof. Dr. H. Haris Supratno beserta istri tiba di gedung yang baru direnovasi. Rektor yang juga mantan Ketua SNMPTN 2009 ini langsung menyalami penerima tamu. Setelah itu, Pak Haris (panggilan akrab Rektor Unesa, red.) langsung berjajar diikuti para pimpinan universitas, senat, dan fakultas. Mereka saling bersalaman sebagai tanda permintaan maaf. Jabat tangan pun akhirnya mengular panjang seiring dengan terus datangnya para undangan. Tak ada atasan dan bawahan, semuanya membaur menjadi satu.

Halal bi halal ini merupakan ajang berkumpulnya dosen dan karyawan Unesa, baik yang ada di kampus Ketintang, Lidah Wetan, maupun Gedangan. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, M.A., M.Pd, berkata, ”Acara ini merupakan satu-satunya acara yang dapat mengumpulkan dosen dan karyawan se-Unesa untuk bersilaturahmi, karena itu saya selalu menyempatkan hadir”.

Sebanyak 1800 undangan telah disebar. Uniknya tak hanya muslim yang hadir, dosen dan karyawan non-muslimpun banyak yang ikut dalam acara ini. Ketua Halal Bi Halal Unesa 2009, Budi Harso berkata, ”Acara Halal Bi Halal merupakan bentuk kebersamaan hidup antar umat beragama untuk saling menghormati. Karena itu kami mengundang seluruh dosen dan karyawan di Unesa tidak memandang jenis agama”.

Sebuah euforia yang indah ketika perbedaan bukanlah sebuah alasan untuk saling bermusuhan. Justru itu, perbedaan adalah alat untuk saling mengenal. Bukankah dalam surat Ar-rum Allah juga berfirman bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Begitu pula keberagaman dalam Unesa yang menimbulkan semangat untuk bekerja sama dalam menuju sebuah puncak kualitas yang tinggi.

Hidangan Penggugah Selera

Setelah melebur dosa, tak lengkap rasanya bila tidak menikmati hidangan yang telah disediakan panitia. Setelah bersalaman, para undangan mulai menyerbu joglo-joglo makanan yang menggugah selera. Menu-menu makanan itu adalah soto daging, bakso campur, sate ayam ponorogo, salad buah cocktail, tak ketinggalan rujak cingur. Karmi, salah satu chef catering berkata, ”Kami memasak makanan itu semua pukul 04.00 WIB, sekitar pukul delapan kami mulai membawanya kesini. Tujuh puluh koki dan pegawai kami libatkan dalam acara ini yang terbagi dalam tiga tugas, yaitu racik, service, dan produksi. Pegawai racik menyiapkan semua hal terkait masakan di dapur, pegawai service bertugas mengambilkan makanan untuk undangan di beberapa menu seperti bakso campur, lontong kikil, dan soto ayam, sedangkan pegawai produksi bertugas sebagai pengontrol dan penata makanan”.
Hidangan yang disediakan membuat undangan tetap bertahan di gedung Serba Guna. Sri Utami, sekuriti FBS berkata, ”Cobain semua ja, enak-enak” ucapnya. Nikmatnya hidangan juga membuat banyak orang ingin mencoba lebih dari satu menu, bahkan salah satu undangan mencoba 4 menu sekaligus.” saya sudah menghabiskan empat menu sekaligus yaitu bakso, sate, lontong kikil, juga es buah. Sekarang saya kekenyangan dan malas untuk beraktifitas”, kata salah satu undangan yang tidak mau disebutkan namanya.

Doorprize Berhadiah

Selain hidangan penggugah selera, ada lagi satu cara yang dilakukan panitia untuk membuat undangan betah berlama-lama di gedung Serba Guna yaitu pembagian doorprize. Sebelum masuk ke gedung Gema, undangan harus mengisi daftar hadir terlebih dahulu. Setelah itu undangan akan diberi satu kupon yang berisi nama dan nama instansi. Setelah mengisinya, undangan memasukkan kupon kedalam kardus yang nantinya akan diundi. Peserta yang keluar namanya akan dipanggil maju ke atas panggung untuk menerima hadiah.

Ada beberapa hadiah utama yang disediakan panitia yaitu satu lemari es, dua unit TV 21 in, lima unit sepeda mini, tiga unit kipas angin standing, lima unit magic com, 5lima unit handphone Esia, tiga unit kipas angin duduk, 25 mukena dan 25 sarung juga disediakan panitia sebagai hadiah hiburan. Berbagai hadiah itu mampu membuat undangan tak lekas pulang.

Penantian mereka pun berbuah manis, banyak diantara mereka mendapatkan hadiah utama dan hadiah hiburan. Salah satu undangan yang beruntung adalah Supiah, S.E., staf administrasi Humas mendapatkan handphone Esia. Ibu muda ini tidak menyangka kalau ia akan mendapatkan doorprize untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. ”Saya selalu beruntung dalam pengundian doorprize seperti ini. Tahun lalu saya dapat mukena, tahun sebelumnya saya dapat payung, dan tahun ini saya dapat handphone Esia,” katanya.

Namun nasib baik tak berpihak pada Nanda. Reporter magang Humas ini harus gigit jari karena ketika panitia memanggil namanya berkali-kali ia tidak ada di tempat sehingga ia pun harus merelakan magic comnya lepas dari tangannya. “Setelah bersalaman dengan rektor beserta jajarannya, ada tugas wawancara, karena itu aku meninggalkan gedung. Setelah kembali aku baru tahu kalau namaku dipanggil panitia berkali-kali untuk mendapatkan hadiah. Ya, mungkin kali ini bukan rejekiku,” kata mahasiswa sosiologi ini. Sementara itu, hadiah utama pertama diperoleh Wiranto Arya Wijayadi, SE., M. Si. dosen FIK.

Seusai pengundian hadiah utama berakhir, euforia halal bi halal warga Unesa terlihat nyata. Ini membuktikan bahwa keberagaman pun tak membuat kita saling bersitegang. Justru itu, keberagaman dan perbedaan membuat kita saling bekerja sama untuk mewujudkan visi dan misi Unesa. 

(Alfanita Zuraida)

GEMAKU ADA DIMANA

Ku berdiri di depan pasir pantai, mengenang raga penuh pesona, terbayang kisah penuh makna dalam hidup serah penuh misteri. Menimang hati mencari kesejukan. Jiwa bernyanyi menimang hati dalam religi. Berjuta kisah pembuka mata hati. Dinul islam jadi sebuah realita hidup penuh arti. Berjalan mengangguk mengakhiri semua dosa, masa lalu terngiang dalam jalan maksiat tanpa tobat. Mulut yang tak sedap berbicara, mata yang mengangga, atau jiwa yang tak berpasrah dalam dekapan sang pencipta. Dalam sepi diriku mengagungkan namaMu. Nafas seseak hampa hanya menyebut namamu renungan hampa hanya untukmu. Segala air mata ini hanya untuk menebus dosa hampa kepadamu. Perkenankanlah hamba yang lemah dan berlumuran dosa ini melihatMu, memandanganMu. Resah hati. Gelisah diri jika kutak dapatkan RidhoMu. Ketika datang riya’hamba. Ketika shalat, hamba ibadah hamba, tak benar-benar untukMu. Ketika mulut ini lebih banyak bergunjing dari pada memuja namaMu, rasa ini bergetar. MenatapMu penuh arti dalam sebuah kepasrahan hati ku hanya bisa di sini memanggil namaMu dalam jiwa penuh luka, dalam kebebasan tanpa cinta. Ridhoi hamba ya Allah Tuhanku yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Maha Raja pemilik alam.

AZ
2009 or 2010 Maybe, I forget.

Rabu, 28 Maret 2012

Sebuah Fragmen Hidup



Sebelum memposting tulisan ini, saya ingin mengucapkan jangan marah, jangan kecewa, dan jangan menyerah pada diri saya sendiri terhadap kegagalan kecil yang baru saja saya terima. Biarlah saya menganggap semua itu fragmen dalam hidup, satu puzzle yang bila hilang tidak akan meyempurnakan yang lain. Inilah hidup, dan kegagalan adalah salah satu hal yang pasti terjadi sepintar dan sesempurna apapun seseorang.

Sebenarnya saya merasa cukup kecewa, bila saya gagal ke tahap karantina, mungkin itu adalah hal wajar, yang penting saya sudah bisa lolos ke dua babak sebelumnya. Tetapi ini? bahkan dalam tahapan seleksi administrasi pun saya tidak lolos. Berbaik sangka pada diri sendiri, mungkin saya orang yang sudah qualified, tetapi mungkin ada teknis-teknis yang saya bukan saya lagi yang mengaturnya.

Berbaik sangka pada Allah, mungkin ini adalah jawabanNya atas segala keraguan, kegalauan, kecemasan, ketidakyakinan, ketidakpastian, dan yang lainnya untuk mengikuti program ini. Allah telah menunjukkan jalan dengan cara terbaiknya. Ini adalah ketetapannya mungkin di balik ini ada hal luar biasa yang direncanakannya untukku. Aamiin.

Setelah ini....?

Tentu saja masih dengan keceriaan, saya tetap akan menjalani hidup ini dengan baik. Merencanakan kembali rencana-rencana saya, menata ulang target-target yang sudah atau belum tercapai, juga mempersiapkan berbagai tugas untuk UAS juga tugas akhir. Tak lupa juga harus berfikir untuk segala sesuatu yang harus dilakukan setelah proses perkuliahan berakhir, semuanya rasanya harus difikirkan lagi, difikirkan dengan lebih mendalam, dengan persiapan yang matang. Yah, karena saya Alfanita Zuraida, saya tidak boleh menyerah, harus lebih berusaha lagi.

Di bawah ini adalah hal-hal yang ingin saya lakukan setelah ini (ternyata sadar, banyak hal yang belum saya lakukan, banyak target yang belum saya tuliskan):

1.Membaca
Sepertinya saya harus mulai membaca, menggilai, mencintai buku-buku teori. Ketika kita menulis pasti file yang ada dalam kepala akan muncul tentang berbagai hal yang akan kita bahas dalam tulisan. Nah, tulisan kita pasti jadi bego kalau kita belum pernah membaca apa yang ingin kita tuliskan. Hal ini juga sama ketika berbica, so Fulfill my brain with knowldege before speaking and writing.

2.Belajar lebih banyak
Kalau tidak ingin terlihat bodoh di depan kelas karena tidak memahami materi, lebih baik belajar dulu sebelum mengajar. 

3.Ibadah lebih baik
Saya merasa akhir-akhir ini saya kurang dalam hal ini. Jadi sebelum terlambat, selama nyawa masih di dalam badan shalat dan ngaji yuk yak yuk.

4.Membuat target baru
Bagi sebagian orang menulis target mungkin adalah hal yang percuma. Tapi bagi saya dengan menulis target hidupnya akan lebih terarah. Jadi, saya harus mulai kembali menuliskan target-target yang kan saya jalankan baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

5.Belajar masak
Mau dikasih makan apa suami saya besok kalau tidak bisa masak. So, mulai saat ini saya harus belajar masak. Dimulai dari masakan yang biasa dulu alias masakan tradisional. Sebagai informasi ternyata saya bisa masak sayur asam dengan cita rasa yang pas baik dari keasaman, keasinan, dan kemanisannya 

Terakhir, memberi semangat diri saya sendiri. Ayo semangat terus. Do the best in your life Ta’
Salam Semangat
AZ
29-03-12

Rabu, 14 Maret 2012

Motivasi untuk Diri

"Orang yang tidak punya mimpi adalah orang yang seolah-olah hidup tapi mati, orang yang punya mimpi tapi tidak punya motivasi adalah pungguk merindukan rembulan, orang yang punya motivasi tapi tidak punya tujuan hidup seolah-olah orang yang bepergian dengan menggunakan jalan tak berujung" (Alfanita Zuraida)

Beberapa kali saya memposting tulisan tentang motivasi. Tulisan ini bukan sekedar untuk memberikan motivasi pada orang lain tetapi juga kepada diri sendiri. Apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketikan mimpi, motivasi, dan tujuan hidup bagai sebuah abstraksi tanpa konkretisasi. Sikap, pengendalian, dan managemen diri terasa dipertanyakan.

Mimpi adalah barang yang tidak pasti. Kepastian mimpi adalah ketidakpastian itu sendiri. Bila mimpi itu pasti, tentu saja masa depan itu tak indah adanya. Lezatnya usaha dan doa tak akan terasa. Karena mimpi itu tidak pasti, usaha kita menjadikan mimpi itu pasti, walaupun pasti ada campur tangan Tuhan dalam setiap mimpi-mimpi yang kita ingini. Mimpioh mimpi karenamu hidup ini menjadi indah dan tentu saja tidak pasti.

Motivasi adalah sesuatu yang membuat kita melakukan apa yang kita impikan. Motivasi bisa berasal dari luar atau dalam diri. Motivasi yang paling tak terkikis oleh apapun adalah motivasi yang berasal dari dalam diri. Why?karena apapun yang terjadi kita akan selalu melakukan apa yang kita ingini karena motivasi internal tidak bergantung pada orang lain.

Tujuan hidup adalah sesuatu yang ingin kita raih dalam hidup. Orang punya mimpi, motivasi tapi tidak punya tujuan hidup adalah orang yang menjalani hidupa dengan penuh semangat namun tetap bingung dalam hidup karena tidak punya tujuan.

Jadi, sebelum merumuskan mimpi dan motivasi. Kita harus merumuskan tujuan hidup terlebih dahulu. Selamat merumuskan tujaun hidup anda. Salam Semangat.

150312

AZ

"EYES"


“Those who have two healthy eyes have to thanks to God because Having them healthy is miracle ” (Happy, My Friend)

Listening the conversation of my friends who wear glassess interested me. So, I joined their conversation.
Happy : How long do you wear glasses?
Ismi : Since long time ago
Laila : When I was in kindegarden
Happy : Waw, I was in senior high school. I can’t see without my glasess. When losing it, a part of my life is like go away. You have to thanks to God because you have healthy eyes (Said to me)
Me : (Nodded my head and think)

Happy was right. Having two eyes healthy is very important to one’s life. He can see clearly. He will not depend on glasess. He will not get stressed when losing them. Life will be easier when having healthy eyes. And that time I thought that sometimes I didn’t use my eyes properly. I ever watched TV by sleeping (it’s always I think), overload in typing in front of my Pinky, or staying late at night to watch tv. Things that can damage my eyes. Life can not be repeated when we dislike them. When we have damaged eyes, maybe we will regret and want to come back to our healthy eyes. It can’t. So, what can we do is keeeping our eyes healthy.