They're happy, we're happy. |
Seorang teman mengeluh kepada saya bahwa di
kursusan yang baru saja dirikannya, siswa-siswa mereka tidak bertahan lama.
Satu atau dua bulan belajar di kursusan, bulan selanjutnya mereka keluar dengan
beragam alasan. Saya juga pernah mengalaminya, namun hanya beberapa siswa saja
yang seperti ini, tidak banyak. Lebih banyak siswa yang belajar menahun,
bahkan 65 persen siswa di Bimbel saya adalah wajah lama yang sudah dua, tiga,
bahkan empat tahun lebih tetap setia belajar di Bimbel saya. Putri misalnya,
murid saya yang sudah duduk di kelas XII ini sudah belajar di Bimbel saya sejak
kelas VII, Faizza yang sekarang kelas VII sudah belajar di sini sejak kelas II,
Salsa dan Olive yang kini duduk di kelas V sudah belajar sejak TK B.
Tak bisa dipungkiri bahwa jumlah murid di semua
Bimbingan Belajar tergolong fluktuatif (naik turun). Hal ini karena Bimbel
tidak bersifat wajib dan mengikat seperti sekolah. Jadi, siswa dan orang tua
memiliki kebebasan untuk menarik anak mereka dari sebuah Bimbingan Belajar bila
dirasa kurang cocok dengan program dan strategi pembelajaran Bimbingan Belajar,
dan jadwal yang bertabrakan dengan kegiatan anak di tempat. lain. Namun,
hal itu tentu saja dapat disiasati pemilik Bimbingan Belajar dengan beberapa
strategi.
Ada beberapa hal yang ingin saya bagi di sini,
tentang bagaimana cara membuat siswa-siswa kita nyaman hingga mereka bisa
bertahan untuk belajar di Bimbel kita, diantaranya adalah sarana dan prasarana
yang memadai, pembelajaran yang menarik, dan program yang unggul.
Sarana dan Prasarana Memadai
Tak bisa dipungkiri bahwa sarana dan prasarana
merupakan bagian penting dalam sebuah proses pembelajaran. Pertama kali yang
dilihat siswa dan orang tua yang ingin menitipkan anak-anak mereka di Bimbel
adalah sarana dan prasarana yang memadai. Kalau saya akan menambahkan kata
menarik yaitu saran prasarana yang memadai dan menarik. Karena itu, sebisa
mungkin lengkapilah kelas-kelas di Bimbel kita dengan sarana dan prasarana yang
memadai dan buatlah sesuatu yang menjadikan kelas-kelas kita menarik.
Kelas adalah tempat belajar anak. Di kelas inilah
anak-anak tumbuh dan berkembang baik secara fisik, intelektual, ataupun
emosional. Karena itu, maka anak-anak harus merasa nyaman dengan ruang kelas
yang mereka gunakan untuk belajar. Saya pribadi kurang suka dengan kelas bercat
putih, menurut saya warna putih kurang menarik untuk digunakan dalam
pembelajaran. Warna yang menarik untuk anak-anak adalah warna cerah sesuai
dunia mereka yang ceria. Kita dapat mencampurkan beberapa warna di dalam kelas,
namun yang harus diingat adalah perpaduan warna. Kelas yang cerah membuat
anak-anak yang belajar di dalam menjadi betah dan bersemangat.
Setelah warna dinding kelas, perabot, dan
penataan kelas juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Perabotan
yang ada di ruang kelas hendaknya perabotan yang menunjang pembelajaran. Bila
memungkinkan, kita dapat menyediakan AC dalam ruang kelas kita. Bila tidak
memungkinkan, kita bisa menambahkan kipas angin. Udara yang panas membuat anak-anak
tidak dapat berkonstrasi. Bila dalam satu ruangan terlalu luas, kita dapat
memberikan dua kipas angin. Kelas juga harus ditata sedemikian rupa sehingga
menarik.
Tambahkan pula gambar-gambar yang sesuai dengan
pembelajaran atau materi yang diajarkan.
Menambahkan rak buku di dalam kelas
juga merupakan ide yang patut diperhitungkan, anak-anak dapat membaca ketika
mereka telah menyelesaikan tugas dari guru dan menunggu teman-teman mereka
menyelesaikan tugas. Siapkan pula media-media pembelajaran yang menarik bagi
anak, sediakan di dalam kelas sehingga guru dapat dengan mudah menemukan
media-media yang mereka inginkan ketika mereka mengajar.
Kamar mandi juga adalah hal yang penting untuk
diperhatikan pemilik Bimbel. Kamar mandi yang bersih dapat membuat anak-anak
nyaman, sedangkan kamar mandi yang kotor membuat anak tidak merasa nyaman.
Kebersihan dan kerapian di dalam kelas dan area Bimbel adalah hal yang wajib
untuk diperhatikan bagi pemilik bimbel karena berkaitan dengan kenyamanan juga
pandangan dari wali murid yang akan menitipkan anak-anak mereka di Bimbel.
Kalau memang memungkinkan, pemilik Bimbel bisa menyewa petugas kebersihan yang
setiap hari membersihkan area Bimbel sehingga siswa merasa nyaman belajar di
Bimbel.
Pembelajaran Menarik
Pembelajaran yang menarik juga merupakan salah
satu daya tarik. Bagaimana cara kita melihat apakah pembelajaran di Bimbel kita
menarik atau tidak, lihat saja wajah dan aura anak-anak. Wajah dan aura
semangat dan gembira pasti terpancar ketika mereka merasa gembira atas
pembelajaran yang kita berikan, bila rasa bosan dan siswa berkeinginan untuk
pulang, itu tandanya ada yang salah dengan pembelajaran kita.Buatlah pembelajaran yang bukan hanya
berprioritas meningkatkan kemampuan mereka namun juga nilai mereka di sekolah.
Salah satu strategi yang saya gunakan supaya nilai mereka bagus dan pembelajaran menyenangkan adalah saya hanya mengambil materi yang diajarakan di buku sekolah siswa kemudian dengan materi itu saya merancang pembelajaran yang menarik di Bimbel. Tak lupa saya juga mengajarkan materi dari Bimbel saya. Jadi anak-anak juga bisa materi di sekolah, namun mereka juga mendapatkan materi tambahan di Bimbel.
Untuk kegiatan pembelajaran, pilihlah kegiatan
pembelajaran yang bervariasi. Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang mungkin
bisa membantu teman-teman untuk mengajar yaitu presentasi, interview, diskusi, pairs, dan game. Presentasi
mengajarkan anak untuk berani berbicara dan percaya diri tampil di depan umum. Interview mengajarkan anak untuk
bersosialisasi, berani, dan tidak takut bertanya pada orang lain. Diskusi
mengajarkan anak mendengarkan pendapat orang lain. Pairs mengajarkan anak dalam bekerja dalam pasangan, dan game membuat anak memahami materi dengan
cara yang menyenangkan.
Keunggulan Program
Di Bimbel, saya membagi program menjadi dua yaitu
program pembelajaran di dalam kelas dan program pembelajaran di luar kelas.
Program pembelajaran di dalam kelas adalah cara dan strategi guru dalam
memberikan materi kepada anak. Banyak cara dan stretegi dengan berbagai variasi
yang dapat diberikan kepada anak. Berbagai cara dan strategi tersebut sudah
banyak dibahas di buku pendidikan dan pembelajaran.
Selain program pembelajaran di dalam kelas, saya
juga menonjolkan program pembelajaran di luar kelas. Beberapa program pembelajaran
luar kelas yang saya unggulkan misalnya adalah speech competition, story telling competition, mini canteen, students
performance, dan mini library.
Dalam speech
competition yang dinilai adalah kejelasan bahasa, ekspresi, dan penguasaan
topik pidato. Kompetisi ini mengasah kemampuan anak dalam berkompetisi dengan
orang lain, serta yang tak kalah penting membuat siswa berani, merasa percaya
diri, dan mampu mengemukakan berbagai ide.
Story
telling competition merupakan kompetisi yang mengasah kemampuan siswa dalam
bercerita menggunakan bahasa Inggris. Yang dinilai dalam kompetisi ini adalah
kejelasan bahasa, ekspresi, dan kreatifitas. Kompetisi ini mangasah kemampuan
anak dalam berkompetisi dengan orang lain, serta yng tak kalah penting membuat
siswa berani dan merasa percaya diri.
Story
telling merupakan kompetisi yang mengasah kemampuan siswa dalam bercerita
menggunakan bahasa Inggris. Yang dinilai dalam kompetisi ini adalah kejelasan
bahasa, ekspresi, dan kreatifitas. Kompetisi ini mangasah kemampuan anak dalam berkompetisi
dengan orang lain, serta yng tak kalah penting membuat siswa berani dan merasa
percaya diri.
Mini
canteen adalah kantin yang menyediakan makanan kecil dan minuman tanpa
penjaga kantin, siswa melayani diri mereka sendiri. Karakter siswa yang diharapkan
dalam program ini adalah jujur dan bertanggung jawab.
Students
performance merupakan program bahasa Inggris yang membuat siswa bekerja
sama dalam satu kelas untuk menampilkan sebuah penampilan bahasa Inggris
seperti drama, conversation, dan
bernyanyi kelompok, yng tentunya semua menggunakan bahasa Inggris. Program ini
membuat siswa lebih percaya diri, juga mengasah kemampuan siswa dalam bekerja
dalam tim.
Miny
library atau perpustakaan mini merupakan program Bimbel Bahasa Inggris Alfa
dalam pengembangan literasi baca tulis siswa. Siswa dapat meminjam buku di
perpustakaan untuk dibaca di Bimbel Bahasa Inggris Alfa atau dibawa pulang.
Setelah selesai membaca, siswa melakukan review dengan menuliskan rate atas
buku yang dibaca, untuk meningkatkan minat baca siswa, Bimbel Bahasa Inggris
Alfa memberikan reward atau hadiah pada siswa yang telah membaca buku dnegan
jumlah tertentu.
Walaupun kelihatannya murid-murid kecil kita
terkesan polos dan tidak tahu apa-apa tapi mereka adalah pelanggan kita yang
dapat merasakan kenyaman atau ketidaknyamanan dalam pelayanan yang kita berikan.
Pada zaman sekarang orang tua lebih sulit untuk memaksakan keinginan pada anak.
Jadi walaupun banyak Bimbel di sekitar kita, kalau anak nyaman pasti mereka
akan memilih selalu belajar di Bimbel kita.
Salam Sukses
Alfanita Zuraida
Katanya Yang Punya Bimbel Alfa