Kala senja menyapa malam,
Ada semburat wajah indah di hadapanku
Wajah teduh tak bernama
Tersenyum tulus manatapku
Menggodaku dalam jerat rayu dan laku
Seolah ingin meruntuhkan keegoisanku
Menghancurkan batas iman dan nafsu
Kamukah itu?
Yang menghapus peluh-peluh dengan jemarimu
Mendengarkan rajuk dan manjaku
Mengajari makna kebebasan dalam keterikatan
Mendendangkan nada-nada kebahagiaan
Kamukah itu?
Yang menari di bawah hujan
Merasakan titik -titik kesedihan
Menangisi ketidakadilan
Kamukah itu?
Yang sedang bersenda gurau dengan waktu
Mencoba mengarungi lautan tanpaku
Mencari jejak-jejak masa lalu dalam bisu
Mungkin batas antara cinta dan kegilaan itu tipis
Sebatas benang putih kecil
Begitupun kamu,
Yang hanya sanggup menatapku
Yang mencintaiku dalam diam dan doa
Tanpa kata.
Alfanita Zuraida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar