Akhir-akhir ini kata 'galau' banyak menghiasi berbagai media di Indonesia. Di salah satu TV swasta ada sebuah tayangan yang salah satu temanya mengusung tema 'galau' atau salah satu penulis buku yang juga menggunakan kata galau di judul bukunya. Wah, apakah Indonesia memang sedang dilanda kegalauan yang bertubi-tubi.
Saya rasa iya, banyak orang Indonesia yang mungkin sedang galau. Ada yang galau karena kasus suap yang menyangkut namanya, ada yang galau karena kisah asmara, atau galau-galau ala anak muda.
Saya sendiri menulis note ini juga sedang galau, saya galau melihat orang-orang yang sedang galau. Lho kok? tidak salah ketik. Tidak salah ketik. Lantas, mengapa saya sedang galau karena orang lain yang galau, saya juga tidak tahu, mungkin atau saya rasa galau sering diidentikkan dengan negatif, padahal saya merasa bahwa galau itu biasa saja. Kalau ada yang menganggap galau itu luar bisa berarti memang dia benar-benar sedang galau :)
Jadi menurut saya kita tidak perlu menganggap galau sebagai sesuatu yang berlebihan karena galau itu manusiawi. lebih baik menjadikan kegalauan itu sebagai alat untuk pemacu prestasi, khan dari pada galau bikin kacau mending dimanfaatkan. Iyah khan?
Saya menulis note ini untuk mbak-mbak dan mas-mas yang galau, semoga anda semua bisa mengatasi kegalauan
Salam Galau
121211
Ie-th@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar