Mengapa kita tak bersama?
Mungkin karena kita sama dalam segalanya.
Keinginan kita sama.
Jalan pikiran kita sama
Kita mempunyai cita-cita yang searah
Kepribadian yang tak jauh beda
Bukankah sepertinya kita cocok?
Tapi ternyata tidak kan?
Yang berbeda itu sebenarnya yang melengkapi
Dan,
Kita terlalu sama untuk melangkah bersama.
Aku ya aku, bukan kamu, dia, atau mereka. Menjalankan hidup dengan suka cita namun tetap taat pada Allah SWT dan Rosulnya
Minggu, 04 Januari 2015
Kamis, 01 Januari 2015
Gadis Kecil Berambut Ikal
Gadis kecil berambut ikal bergelombang
Memandangi dirinya dalam pantulan kaca jendela
Baju indahnya tampak serasi di kulitnya yang putih
Sepatu beludru warna-warni membalut kaki
Dia berjalan, memandang keluar
Teman-temannya bermain riang, tanpa beban
Dia menunjuk dirinya dan bertanya
Tak bisakah ia pergi bersama mereka?
Gadis kecil berambut ikal menghela nafas panjang
Dia terlalu tahu jawaban itu
Tak akan pernah ada ijin untuk keluar bersama teman
Mereka terlalu kuatir
Si gadis kecil berambut ikal akan terjatuh dan terluka
Bila dia keluar dan pergi
Padahal, pergi keluar akan membuatnya banyak bertemu orang
Yang membuatnya kaya pengalaman
Berjalan keluar akan mengantarkannya ke tempat-tempat baru
Yang sarat pengetahuan
Gadis kecil berambut ikal,
Dia merasa terjebak dalam kungkungan cinta berlebihan
Cinta yang membuatnya tak dapat bergerak bebas
Oh, gadis kecil berambut ikal bergelombang
Dia merasa terjebak dalam arus putaran kasih sayang
Namun,
Tanpa si gadis kecil berambut ikal sadari,
Di seberang jalan, seorang gadis kecil berbaju lusuh tanpa kaki memandanginya iri.
Alfanita Zuraida
Memandangi dirinya dalam pantulan kaca jendela
Baju indahnya tampak serasi di kulitnya yang putih
Sepatu beludru warna-warni membalut kaki
Dia berjalan, memandang keluar
Teman-temannya bermain riang, tanpa beban
Dia menunjuk dirinya dan bertanya
Tak bisakah ia pergi bersama mereka?
Gadis kecil berambut ikal menghela nafas panjang
Dia terlalu tahu jawaban itu
Tak akan pernah ada ijin untuk keluar bersama teman
Mereka terlalu kuatir
Si gadis kecil berambut ikal akan terjatuh dan terluka
Bila dia keluar dan pergi
Padahal, pergi keluar akan membuatnya banyak bertemu orang
Yang membuatnya kaya pengalaman
Berjalan keluar akan mengantarkannya ke tempat-tempat baru
Yang sarat pengetahuan
Gadis kecil berambut ikal,
Dia merasa terjebak dalam kungkungan cinta berlebihan
Cinta yang membuatnya tak dapat bergerak bebas
Oh, gadis kecil berambut ikal bergelombang
Dia merasa terjebak dalam arus putaran kasih sayang
Namun,
Tanpa si gadis kecil berambut ikal sadari,
Di seberang jalan, seorang gadis kecil berbaju lusuh tanpa kaki memandanginya iri.
Alfanita Zuraida
Kamukah itu?
Kala senja menyapa malam,
Ada semburat wajah indah di hadapanku
Wajah teduh tak bernama
Tersenyum tulus manatapku
Menggodaku dalam jerat rayu dan laku
Seolah ingin meruntuhkan keegoisanku
Menghancurkan batas iman dan nafsu
Kamukah itu?
Yang menghapus peluh-peluh dengan jemarimu
Mendengarkan rajuk dan manjaku
Mengajari makna kebebasan dalam keterikatan
Mendendangkan nada-nada kebahagiaan
Kamukah itu?
Yang menari di bawah hujan
Merasakan titik -titik kesedihan
Menangisi ketidakadilan
Kamukah itu?
Yang sedang bersenda gurau dengan waktu
Mencoba mengarungi lautan tanpaku
Mencari jejak-jejak masa lalu dalam bisu
Mungkin batas antara cinta dan kegilaan itu tipis
Sebatas benang putih kecil
Begitupun kamu,
Yang hanya sanggup menatapku
Yang mencintaiku dalam diam dan doa
Tanpa kata.
Alfanita Zuraida
Ada semburat wajah indah di hadapanku
Wajah teduh tak bernama
Tersenyum tulus manatapku
Menggodaku dalam jerat rayu dan laku
Seolah ingin meruntuhkan keegoisanku
Menghancurkan batas iman dan nafsu
Kamukah itu?
Yang menghapus peluh-peluh dengan jemarimu
Mendengarkan rajuk dan manjaku
Mengajari makna kebebasan dalam keterikatan
Mendendangkan nada-nada kebahagiaan
Kamukah itu?
Yang menari di bawah hujan
Merasakan titik -titik kesedihan
Menangisi ketidakadilan
Kamukah itu?
Yang sedang bersenda gurau dengan waktu
Mencoba mengarungi lautan tanpaku
Mencari jejak-jejak masa lalu dalam bisu
Mungkin batas antara cinta dan kegilaan itu tipis
Sebatas benang putih kecil
Begitupun kamu,
Yang hanya sanggup menatapku
Yang mencintaiku dalam diam dan doa
Tanpa kata.
Alfanita Zuraida
Langganan:
Postingan (Atom)