Sabtu, 08 September 2012

Emosi oh Emosi.....


 Picture taken from: personalityfuji.blogspot.com


Kata orang kalau lagi ketiban bulan, biasanya emosi cewek itu gampang meledak-ledak (emang kompor yah). Saya tidak tahu bagaimana penelitiannya, oleh siapa, dan apa sudah dilakukan penelitian untuk mengukur korelasi antara ketiban bulan dan emosi cewek yang meledak-ledak itu atau belum, tapi yang pasti menurut kakak-kakak kos saya dulu juga buku yang saya baca mengatakan bahwa cewek yang lagi ketiban bulan biasanya suka emosi. Berbekal alasan inilah, ketika bulan ini saya ketiban bulan dan emosi saya meletup-letup, saya pikir ini adalah hal biasa. Biasalah kalau cewek sedang datang bulan biasanya emosinya suka meletup-letup, pikir saya waktu itu. Tapi ternyata menjadi tidak normal ketika bulan sudah tidak menibani saya, ternyata emosi saya tidak kunjung membaik, bahkan semakin parah saja. Seperti hari ini, saya marah-marah mulai dari pagi sampai sore, emosi saya baru reda setelah makan pecel lele dan es jeruk (Lho?). 

Dari pagi udah jaga toko, nggak bisa kemana-mana sampai dhuhur. Setelah jaga toko eh....di dapur cucian numpuk banyak banget karena PDAM dari malam udah nggak nyala, giliran saya nyalakan eh ternyata udah nyala, yah akhirnya saya yang harus mencuci semua piring-piring kotor itu. Sebelum mencuci piring-piring kotor itu, saya merasakan sesuatu. Saya lapar sekali. Akhirnya, saya memutuskan membeli gado-gado dan es jus melon. Sampai di Ibu penjual gado-gado, ternyata pembelinya full. Huhuhu, sudah lapar banget, terpaksa saya pesan saja “Buk, saya gado-gado bungkus ya, nanti diambil” (bahasanya pragmatik banget yah). Daripada menunggu, saya akhirnya pergi ke Mas jualan es jus di depan Alfamart. Oh, apa yang terjadi saudara-saudara, ternyata tutup. Sungguh kasihan nasib saya. Saya memutar sepeda, dan kembali mencari Ibu penjual es jus. Akhirnya, saya mendapatkan es jus di dekat pertigaan dengan harga lima ribu perak, bungkus. Setelah itu, saya mengambil gado-gado dan pulang. Di perjalanan saya sudah berangan-angan akan makan, shalat, dan tidur (Lupa cucian yang menggunung di dapur). Setelah sampai rumah dan menuju dapur, saya baru sadar bahwa saya belum mencuci piring. Akhirnya setelah makan saya cuci piring dulu, setelah itu shalat dan tidur. Akhirnya, Hore ;) 

Pukul 14.20, saya bangun, langsung jebar-jebur mandi, dan kembali membuka toko. Huh untunglah bukan untuk jualan tetapi untuk menunggu anak-anak les saya yang unyu-unyu. Pukul 14.50, saya ingin shalat ashar tetapi nggak bisa karena pintu depan kebuka. Setelah itu pukul 15.00-16.00 saya mengajar anak kelas II. Sebenarnya ada waktu 15 menit untuk shalat sebelum ke kelas selanjutnya tetapi karena Ibu belum selesai shalat, saya haru sabar menunggu (sebenarnya saya sudah tidak sabar sekali mau shalat, ngerasa nggak tenang). Akhirnya saya bisa shalat pukul 16.30, ketika anak-anak kelas X sudah datang. Hah, lega. Setelah mengajar les, dengan muka capek, saya kembali menjaga toko. Nah disinilah kesebelan saya bertumpuk-tumpuk sudah mencapai ubun-ubun, dan saya tidak tahu kenapa. Mungkin akumulasi dari kekesalan dan kesebelan saya sebelum-sebelumnya. Saya tutup pintu toko, mandi, dan shalat. Rasa kesal belum hilang saya pun mencari makanan favorit, pecel lele. Untunglah setelah makan pecel lele, emosi saya mulai hilang walau tidak semua. 

Hah, Alhamdulillah. Saya tidak tahu mengapa emosi saya yang sudah saya latih di bulan puasa bisa luntur begitu saja seperti tak bersisa. Rasa kesal dan marah hanya karena saya tidak bisa keluar rumah, bersenang-senang, dan melihat indahnya dunia sering saya jadikan alasan pembenaran untuk meluapkan emosi. Tidak salah memang. Tapi tidak juga sepenuhnya benar. Bukankah emosi harus dikendalikan. Untunglah, saya bukan orang yang berlama-lama mengubur emosi. Saya takut juga nanti akhirnya saya punya penyakit jantung karena sering marah-marah (semoga tidak yah:). Ternyata emosi tidak meyelesaikan masalah, karena ketika sedang emosi kita tidak bisa mencerna pikiran kita dengan baik, tidak bisa mencari alternatif solusi yang membuat kita sadar bahwa ada banyak orang yang ingin melakukan apa yang kita lakukan. So, be nice to your self and others :)  

Enjoy your parts of life everyone :) 
With Love 
AZ 
Gresik, September 8th 2012

Rabu, 23 Mei 2012

Tiga Hal Hari Ini

Hai everyone, hari ini aku mau cerita tiga kejadian yang aku alami. Hari ini mungkin akan menjadi hari yang kurindukan ketika pulang ke rumah. Hari dimana aku punya kebabasan dan semuanya aku sendiri yang memutuskan. Well, tiga hal itu adalah:  

1.Are U ok Ita?
Huh, I started my morning with stomachache. It was my reason to stay in my comfortable bed after praying Subuh. At 7.30 I woke up then I thought that I was not fit. I decided not take a bath. Aha, yesterday evening I didn’t take a bath, neither did today. Hsssss, I don’t say it to anybody hahhah. But that’s not the point. I asked my lecturers signs for my final project and twice I had mistakes with the punctuation rules. Just because of line and dot I have to walk to photocopy shop and reprinted then when backing in the class, it was still wrong. Oh my God! After revising for the second time, finally it was correct. Alhamdulillah. Give thanks to Allah.

2.Going to PTC
 If there was a film “Mengejar Mas-mas” maybe this film called “Mengejar Bapak-Ibu Dosen”. I was so tired because I had to revise my final project, ran to find my lecturer. Ih waw, Can U imagine? Mentally and physically are tired. Then, After finishing signature from one of my lecturers, my friend and I decided to take a walk. It was to refresh our mind, for several days, there was something in our mind. That was final project. We decided to go to PTC. Going there was not good idea for the first time, but after that I thought It was good. I could join with my friend and got our togetherness. In PTC, of course, we just took a look without buying anything. We ate in a chicken inn there, then went home. Althought, it was a second, finally it can refresh my mind. Huzzzz.

3.Celebrating Cepy’s Birthday
After going home, I took a bath and prayed. Suddenly, my kost friend invited me to go to Cepy’s boarding house to say “Happy Birthday” to her. We said that we wanted to ask her to treat us in the expensive restaurant hahahha just kidding. Then, my kost friend sent messge to Cepy. Cepy was in her course. We went to Cepy’s course. There, she asked me to teach her student because her English teacher was absent. Oh my God. My friend joked me “Ah..pulang aja yuk di sini kita yang malah dimanfaatkan....hhahahhahaha.  
160512
 -Ie-th@-

Jodoh



Kematian, rejeki, dan jodoh adalah hal yang paling tidak pasti. Untuk hal yang terakhir ini, sudah sering aku bicarakan ketika menginjak semester akhir kuliah S1ku dengan teman-temanku, terutama teman-teman liqoku. Hehhe. Dengan penuh sok tahunya kita berasumsi bahwa jodoh kita itu nanti sepertinya akan seperti ini, seperti ini, ingin punya pasangan hidup begini dan begitu. Kadang aku merasa sepertinya itu adalah hal konyol juga. Mengharapkan orang dengan penuh kesempurnaan sedangkan manusia diciptakan dengan ketidaksempurnaannya bukan? Jangankan kita menilai manusia lain. Bukankah kita juga manusia yang juga tidak sempurna, bagaimana mungkin kita menuntut manusia untuk menjadi sempurna seperti yang kita inginkan.  

This is the imposible thing in the world. So, the best thing is accpeting our marriage partner that has been sent by God with his strength and weaknesses. Aku punya favorit quote untuk pernikahan yang aku kutip dari novel pernikahan kesukaanku “............”. Sengaja tidak kucantumkan karena yang akan kucantumkan memang quote yang paling aku sukai tetapi tidak pernah kuyakini kebenarannya. Comitment is comitment. This is not a game. When you say you want chose this, U have to do what you choose. Although, you still have many choices. This is commitment (This is not the quotation from that novel, this is my own quotation) Teman curhatku pernah bilang “You are doubt in doing something because U don’t want take an effect of your action. Every action you do demands your responsible. So, U have to chose and take the effect. But remember, U have to be sure when you choose! 

Jadi, apa yang akan terjadi dengan jodoh? Memilih jodoh(mungkin) berarti meyakini bahwa memang orang inilah yang telah disiapkan Tuhan untuk kita. Berusaha sebaik mungkin untuk menerima segala kelemahan dan kelebihannya. Menerima dia satu paket, walaupun dalam kiriman satu paket itu ada sebuah buah yang busuk. Bukankah kita bisa mengambil yang busuk dan membuangnya tanpa menumpahkan isinya dan membuangnya ke keranjang sampah khan? Simple, when your marrige partner comes, be sure that he is for you by praying to God. Then U have to accept everything about him....love is just a simple thing. Maybe, we like, love,love, and love....love or maybe hate for a while then we love again, again, again until the end of the time. Maybe love is so simple. The complicated one is the people. 

 -Ie-th@- 
120512

Saya, Keluarga, dan Pengabdian

Saya terlahir di tengah keluarga yang hangat, selalu ada saat saya membutuhkan bantuan, dan selalu berusaha mencukupi kebutuhan saya. Dengan hanya punya satu adik, keluarga saya tergolong kelurga kecil yang bahagia. Ayah dan Ibu yang selalu di rumah. Saya tidak berusaha untuk membuat iri orang lain yang berbeda kehidupan dengan saya. Tetapi karena mungkin kesempurnaan tidak ada yang tanpa celah begitu pula keluarga saya. Tetapi apapun itu saya tetap menyukai keluarga saya. Seperti kata-kata dalam sinetron Keluarga Cemara “Harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga”. 

Karena Ibu dan Ayah hanya punya saya dan Adik saya, makanya ada sifat overprotective dalam diri Ibu dan Ayah pada kami anak-anaknya. Overprotectivenya bahkan sangat terasa, bahkan ketika saya di pertengahan bangku kuliah dan meyelesaikan kuliah. Seperti dewasa awal pada umumnya, saya merasa bahwa saya sudah dewasa dan tentu saja masih muda untuk memutuskan bayak hal yang akan saya lakukan. Saya mulai banyak ikut kegiatan kampus yang akan meningkatkan kemampuan saya baik kemampuan diri atau kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Saya ingin melakukan ini dan itu, pergi kesana kemari. Ingin terbang bebas selaksa angin. Hehehh sok puitis deh. Tapi seperti layang-layang, saya sering ditarik ulur terutama oleh Ibu saya. Tapi intinya saat pertengahan semester sampai akhir semester di Surabaya, saya tidak pernah memberitahu Ibu saya kalau saya akan ikut organisasi ini dan itu. Pokoknya saya merasa saya bertanggung jawab dengan apa yang saya lakukan, semuanya masih tentang aktivitas yang positif, dan saya tidak melakukan hal yang aneh-aneh. 

Saya baru bilang bahwa saya ikut kegiatan ini dan itu bila tentu saja bila kegiatannya sudah berjalan heheh nakalnya. Tapi bukan berarti Ibu saya tidak mendukung seratus persen. Beliau sepertinya mendukung tapi, sepertinya Ibu lebih senang melihat anaknya di rumah pada weekend dari pada melihat anaknya berkeliaran di Surabaya sekedar untuk kegiatan atau ikut seminar. Awal pertengahan sampai akhir kuliah adalah masih kebebasan yang saya alami, maklum walau rumah dan kampus hanya 45 menit, saya tetap ngekos hehheh jadi saya hanya pulang saat weekend. Mengikuti kegiatan dan organisasi kampus sebenarnya sangat menyenangkan saya yang dulunya pemalu (tapi nggak malu-maluin lhooo) dan kurang bisa bersosialisasi, akhirnya bisa membaur dengan teman-teman. Banyak hal yang tidak akan kita temui bila hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, ngemall, atau sekedar nonton infotainment di TV sambil ngerumpi. Everything will be different if we do something new. 

Setelah saya lulus kuliah, overprotective ibunya saya mulai datang lagi. Nggak boleh ke sana ke mari, ini dan itu. Intinya kalau kerja nggak boleh jauh-jauh dari rumah. Okay, saat saya mau ngelamar untuk yang jadi guru di Malaysia nggak boleh, Nglanjutin S2 jangan dulu katanya. Yang terakhir pengen beeutttssssssss jadi guru di Sumbawa melalui program SM3T. Tapi nggak dikasih ijin. Hikshikshiks. Awalnya sempat dongkol dan banyak (bukan sedikit lagi) iri pada anak-anak yang ikut SMT3-T, apalagi anak-anak yang udah di sana pada ngomporin buat ikut. Di Humas pula dikasih oleh-oleh cerita Pak Totok tentang suasana di sana. Huh, nyesel beeuuuuuts nggak ikut. Biarin deh nggak ada Alfama.. nggak ada Indomar... yang penting asyik. Hmm aslinya sampai sekarang pun aku masih mau ikut, boleh nggak yah. Kayaknya sih masih nggak boleh. Huhu. 

Padahal kalau dari cerita teman-teman, di sana tuh asyik banget walau katanya agak sengsara juga sih. Ada yang tidur di sekolah, rute ke sekolahnya susah, apalagi kalau mau telfon atau sms harus naik dulu ke bukit sinyal. Tapi kayaknya kok asyik banget. Ya sudahlah, mungkin setelah tambah dewasa, aku (perasaan tadi awalnya pake kata “saya” ya) sadar bahwa dimanapun saya nggak boleh menyerah, bukankah mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi motto saya bisa dimana saja. Menjalani hari-hari dengan baik, riang, juga ikhlas. Semoga Allah SWT memberikan ketetapan terbaikNya pada hambanya ini. Aamiin. 

Ie-th@ 150512

Esensi Sebuah Pernikahan

Whoooaaaa akhirnya setelah luntang-luntung di keramaian dengan ketidakjelasan tujuan..aku bisa ada di depan Pinky untuk mencurahkan segala isi hati. Sebelumnya, ternyata aku adalah orang dengan perpaduan darah ekstrovert dan introvert. Di satu sisi aku suka sekali berkomunikasi, bercanda, bahkan mungkin berkenalan dengan banyak orang, tetapi di sisi lain ternyata aku juga suka kesendirian seperti ini, mengetik dan mencurahkan segala isi hati seperti ini, tanpa satu orangpun mengganggu.  

1.Esensi Pernikahan 
Setelah membaca buku panduan pernikahan, menonton film tentang pernikahan, bahkan membaca novel bertema pernikahan (sampai-sampai anak-anak kos sudah hafal banget apa yang aku suka), satu hal yang pasti aku masih belum bisa menemukan esensi sebuah pernikahan itu apa? Apakah itu keikhlasan, pengorbanan, cinta, ketulusan atau memang itu semua kemudian diramu dan menjadi esensi indah tentang pernikahan. Ada hal-hal yang memang bertolak belakang dari buku panduan pernikahan yang kubaca dibanding isi cerita novel atau drama korea tentang pernikahan. Dalam panduan pernikahan sepertinya tidak ada masalah berarti yang terjadi dalam sebuah pernikahan. Ada masalah tapi akan dijelaskan bahwa faktor komunikasi akan menjadi jalan keluar terbaik. Tidak menyalahkan karena memang seperti itu. Namun dalam isi cerita novel atau drama korea tentang pernikahan, ternyata konflik dan tantangan yang terjadi dalam pernikahan begitu banyak. Dan parahnya lagi sepertinya pikiranku ini lebih ikut pada isi cerita novel atau drama korea tentang pernikahan dibandingkan buku panduan tentang pernikahan. Lagi, tidak menyalahkan karena panduan sepertinya hanya berupa teori, namun isi cerita novel atau drama korea tentang pernikahan seperti memang terlihat lebih nyata.  

2.Menurutku? Walaupun aku masih belum jelas mengetahui tentang esensi sebuah pernikahan tapi yang pasti sebuah pernikahan itu adalah sebuah jalan yang akan lebih mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya. Bukankah menikah itu adalah sunnah Rasul yang bila kita bisa melakukannya berarti menggenapi separuh dien? Tetapi kembali lagi, menikah bukan berarti hidup kita selesai setelah ijab qobul terucap, lebih dari itu. Bahkan hidup kita baru dimulai ketika ijab qobul terucap. Pikirku bila kita menikah, apalagi seorang wanita, berari kita harus siap dengan hal-hal berikut salah satunya adalah pindah ke rumah mertua. Salah satu hal yang mungkin akan dilakukan wanita adalah pindah ke rumah mertua setelah menikah, bukan tidak siap. Tapi rasanya masih terlalu berat untuk meninggalkan kenyamanan di rumah sendiri. Kamar tidur nyaman yang sangat privacy sekali, kenyamanan di rumah, kehangatan keluarga. Apa aku akan mendapatkan hal seperti ini ketika menikah dan tinggal bersama mertua? Pikiran itu masih terngiang di kupingku. Kemudian mungkin meninggalkan beberapa pekerjaan. Nggak mungkin khan kalau suami kita sibuk kita juga ikut-ikutan sibuk. Suami sibuk, sitri sibuk akan jadi sperti apa pernikahan itu? Paling tidak sepertinya harus mulai mempersiapkan diri untuk hal-hal seperti itu.  

3.And? Sepertinya aku sudah mau menikah saja heheh. Menikah masih ada dalam bayanganku. Istilahnya aku masih membaca banyak teori, tapi semoga aku bisa memraktekkannya segera. Amiin.  

Salam 
-Ie-th@-
 130512

Am I Wrong?

Just now, my friend reminded me that I had to give him a chance to be closer with my friend (of course my friend that is girl), especially from my major, English Department. I just wanna laugh when he said that I was the right person to look for him “someone”. I wanna say “ Hello, who am I? I’m not that qualified person that can look for you “someone”. The reason? I don’t want take a risk when their relationship broke. I’m not those kinds of people who care about one’s business. I just want to do what I want to do. And that is not what I want to do. So sorry to say, but this is very serious thing. I don’t want because I’m not that kind of person. Okay Boy! I hope you understand me. Actually, I am also confused what person should I have to introduce to you. So sorry Friend! 

 Gresik 130512 
-Ie-th@-

Cerita KKT (Lagi)

Sebelum pikiran ini mengering dan kering kerontang karena kejadian-kejadian yag datang silih berganti, lebih baik kutulis saja cerita tentang kita ini. Cerita tentang bagaimana usaha kita lulus kuliah KKT Bahasa dan Sastra Indonesia. Cerita ini adalah cerita tentang kita dari saat membuat makalah sampai berlatih simulasi, berharap penampilan kita sempurna tanpa celah. Tapi kita hanya manusia yang tak mungkin tanpa celah, kembali lagi karena kita hanya manusia. Kutulis catatan ini saat subuh kan menjelang, berharap ini akan jadi kenangan kita yang menghabiskan waktu lima bulan bersama. Awalnya ini hanya cerita, namun suatu saat pasti akan menjadi kisah, mungkin sebuah kisah klasik untuk masa depan yang bahagia. 

Inilah kisanya. Terlalu rumit untuk mendefinisikan jenis makalah yang akan kita bahas, satu kepala dengan kepala yang lain akan memiliki hasil pemikiran berbeda. Itulah makalah kita, walaupun sudah ada struktur Tugas Akhir yang harus dibuat, tetapi entahlah kita tidak sama menanggapinya. Banyak tanya dan diskusi kita lakukan tetapi akhirnya dosen pembimbing kitalah yang punya kuasa menetukan jenis makalah kita akan bagaimana. Aku masih ingat bagaimana wajah-wajah kalian sebelum bertemu dosen pembimbing. Ada yang santai, terlalu serius, takut, bahkan ada pula yang acuh tak acuh. Tak perlu disebutkan nama, biarlah itu menjadi rahasia kita. Karena ini cerita kita, dan biarlah hanya kita saja yang tahu. Selain masalah makalah, masalah yang tak kalah rumitnya adalah bertemu dengan dosen pembimbing. Waktu menjadi hal yang sangat berharga. Minggu-minggu itu aku berharap waktu bukan lagi 24 jam, tapi lebih dari itu waktu itu ada 26 jam, 28 jam, atau kalu perlu sekalian saja 30 jam sehari. Mungkin dengan panjangnya waktu akan bisa bertemu dengan dosen pembimbingku. Jarangnya dibimbing harusnya tak menjadi masalah berarti bagi kita, kita bisa berbagi materi, berdiskusi, dan membaca materi. Harusnya ini tidak perlu menjadi alasan kita untuk mengerjakan makalah Tugas Akhir serampangan. Namun kembali lagi, masalah waktu dan rumitnya hal yang akan kita kaji menjadi hal yang tak dapat kita hindari. Setelah makalah jadi, inilah saatnya simulasi. 

Hari Jumat pagi teng pukul 10.00 Waktu Indonesia KKT, sepertinya masih terlalu pagi untuk menemukan peserta KKT di PBSI. Duarrrr, tak seorang pun menampakkan batang hidungnya. Hihihi. Dimana kau Sayang????... (huieeeeerr). Dieng kembali, tak ada. Kecewa, berjalan ke Perpus jurusan, membaca buku di sana. Ternyata ada puisi Remy Sylado, dua buah, sangat tebal sekali. Ku pilih satu, kubuka beberapa halaman, mengantuk, ku tutup lagi. Cukup sampai di sini bersua dengan bang Remy Sylado dalam puisnya. Kembali menghampiri seorang teman. Bertanya lagi, Di mana mereka? Belum ada. Pukul 11.00 masih Waktu Indonesia KKT. Beberapa orang tampak datang namun belum semuanya..ahhh..Ya ya ya..sudahlah. Akhirnya, kembali lagi, mencari novel, ketemu. Kawin Kontrak, disampulnya ada tulisannya penghargaan Remaja apa gitu tahun 2005, sepertinya menarik. Ternyata. don’t judge a book by its cover. Kecewa. 

Setelah beberapa lama tanpa kejelasan waktu diputuskan untuk memulai simulasi pukul 14.00 semoga ini sudah Waktu Indonesia Barat bukan Waktu Indonesia KKT lagi. Semoga. Simulasi hari pertama (Jumat, 3 Mei 2012)  

Happy 
Dimulai dengan pembukaan oleh Happy yang menyampaikan pembelajaran menulis pantun. Hanya ini pantun yang kuingat: “Eh ujan gerimis ajeh Ikan teri diasinin Eh jangan menangis ajeh Bulan syawal mau dikawinin” Hahahha. Sukses. Mbak Nisa Banget. 

 Jun 
Pembelajaran menulis puisi dengan Media lagu. Lagunya lagu cinta semua, ketara banget orangnya lagi jatuh cinta hahah. Peace Juned. Muridnya disuruh menyanyi bersama ( semoga tidak jadi, gurunya saja yang menyanyi) Lancar 

Mawan 
Tentang pembelajaran menyimak dengan menggunakan Visual Mapping Sebagai murid, kita disuruh membuat visual mapping. Bingung. Masih butuh pencerahan. Ogah bikinnnya lama. Kamu aja yang bikin Wan! 

Ita 
Penggunaan media foto pribadi siswa untuk menulis puisi Gampang ngambil fotonya orang-orangnya pada narsis semua, ku rampok fotonya di FB. Aku udah ijin lho teman-teman. Lancar deh 

Ina 
Pokoknya pembelajaran tentang berita ya Na! Ceritanya kita nanti pokoknya disuruh untuk menyebutkan bagian-bagian berita 5W plus 1H, kita juga akan disuruh untuk melihat berit dan mentukan 5W plus 1 Hnya.. Dan lain-lain karena kalau dijelaskan akan bisa panjang kali lebar kali tinggi..semoga cerita ini akan selalu mengingatkan kita bahwa kita pernah bersama atas nama ilmu dan mata kuliah. 

Mei 2012 
-Ie-th@-