Minggu, 27 April 2014

Menahan Diri






Apakah kita pernah merasa serba salah dengan sebuah situasi? Tidak bisa melakukan apapun, hanya terdiam, meracau dalam hati? Pasti pernah. Bagaimana rasanya? Sulit. 

Saya tipe yang selalu bicara terbuka bila ada yang tidak saya sukai, tapi dalam beberapa hal, saya mencoba menahan diri. Kenapa? Karena saya yakin bila saya membuka mulut masalah yang lebih besar akan muncul. Diam lebih baik, diam itu emas untuk hari ini.

Saya berharap saya lebih kuat dalam menghadapi diri ini atas berbagai situasi dalam hidup. Lebih bisa menahan diri terhadap semua yang terjadi. Apapun yang terjadi saya masih punya diri saya, punya Tuhan, punya teman, punya kamar yang bisa dijadikan media refleksi. 

Semua ada waktunya, begitu kata teman saya. Dan saya mengangguk setuju semua ada waktunya. Dan saya mulai untuk memikirkannya hari ini. Kapan tiba saat itu? Kapan tiba waktu saya. Ketika saya bebas melakukan sesuatu atas apa yang saya mau. Tidak peduli dengan kegagalan. Saya bisa melangkahkan kaki ke tempat yang saya mau. Kapan?

Ini hanya refleksi atas diri sendiri. Jangan terlalu dimaknai. Ini hanya bagian sisi diri yang tak dapat lagi menahan diri hari ini. Hanya hari ini. Saja.

Alfanita Zuraida

Minggu, 20 April 2014

Mensyukuri Hidup


Picture taken from: suksestotal.com

Beribu-ribu kata tak akan mungkin cukup untuk menggantikan segala nikmat yang Allah berikan. Namun kadang mulut ini terlalu banyak mengeluh hanya karena hal-hal kecil tak berarti.

Mengeluh capek, padahal di luar sana, ada orang yang bahkan tidak diberikan tangan atau kaki yang lengkap.

Mengeluh tidak punya uang, padahal di sana banyak orang yang tidak punya rumah, bahkan hidup di kolong-kolong jembatan

Merasa tidak cantik/tampan, padahal di luar sana banyak orang-orang berwajah tak sempurna tapi tetap mensyukuri hidupnya

Apapun jalan kita, dimana kita berada, bahkan di bawah kolong jembatan yang bising pun, bila kita bisa mensyukuri setiap detail yang ada dalam hidup ini, hidup kita tak akan pernah kekurangan

Sebaliknya, bila kita terus mengeluh dan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, maka rasa tenang tak akan didapat.

Tetap bersyukur terhadap setiap hembusan nafas berharga yang Allah berikan. Tetap bersyukur atas lengkapnya anggota badan ini dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tetap bersyukur atas orang-orang terbaik yang ada di sisi kita. Tetap bersyukur karena dengan bersyukur Allah menambahkan nikmatNya pada kita.

Alfanita Zuraida
Sambil Membuat Power Point Pemantapan UN Bahasa Inggris

Jumat, 18 April 2014

Ketika Hatiku Kau PHP


taken from: intaniaputriramadhani.blogspot.com


Kalau melihat judul tulisan saya, pasti yang terbayang adalah judul FTV yang setiap siang ditayangkan di salah satu TV swasta Indonesia. Saya ingin menulis tentang PHP ini karena tadi malam, ketika saya sedang fokus melihat video motivasi, foto-foto, dan video students performance, salah satu teman baik saya mencurahkan isi hatinya bahwa dia sedang tidak fokus belajar karena merasa diPHP oleh seseorang. Saya heran mengapa banyak yang curhat pada saya tentang PHP. Hello, saya bukan pakar PHP lho.

Sebenarnya tulisan saya yang lain banyak yang belum selesai. Lalu kenapa saya menulis tulisan ini? hehehe. Tulisan-tulisan itu membuat saya agak pusing karena harus membaca buku dan googling. Kalau tulisan ini saya tinggal ketik saja, tidak usah referensi macam-macam. Saya tulis menurut yang saya ketahui dan yang pernah saya baca saja.

Akhir-akhir ini istilah PHP atau Pemberi Harapan Palsu sedang menjadi tren. PHP sendiri menurut saya adalah sebuah istilah yang digunakan untuk seseorang yang memberi harapan-harapan, kata-kata manis, dan berbagai jenis perhatian untuk lawan jenis namun masih belum ada realisasi terhadap apa yang dikatakan dan dilakukannya. Heran, mengapa teman saya ini sering terjebak hal seperti ini?

Menurut Tere Liye, kita tidak akan pernah terjebak dengan PHP kalau kita pandai menjaga hati, pandai menjaga diri terhadap orang-orang yang kita nilai memPHP kita. Siapa tahu, orang yang kita kira baik pada diri kita ternyata juga baik pada semua orang. Siapa tahu juga, bukan hanya kita yang sering ditolong karena dia memang suka menolong. Ada hal-hal yang menurut kita spesial hanya dilakukan pada kita, padahal hal itu sudah sering dilakukan pada orang lain. Siapa tahu.

Sebagai cewek, menurut saya pribadi, semua masih PHP kalau belum berani menghadap pada orang tua atau orang terpercaya. Kalau hanya bicara ini itu melalui SMS, Facebook, Twitter, atau pun secara langsung tapi belum berani mengahadap pada salah satu orang yang saya sebutkan di atas, bisa jadi itu adalah PHP. Segera hindari.

Jadi hati-hati dengan PHP. Sebagai cewek, kita harus pandai jaga hati, jaga diri. Jangan sampai terjebak dengan PHP. Jangan pernah merasa juga diPHP karena masalah diPHP atau tidak hanya kita yang bisa merasakannya. Kita tidak akan merasa diPHP bila kita menganggap semuanya biasa saja. Tidak perlu terlalu berlebihan, apalagi sampai update status yang bilang kita diPHPin. Tidak perlu.


Nasehat untuk seorang teman yang terjebak PHP
 Alfanita Zuraida


Kamis, 17 April 2014

Students Performance Part-3


Ini adalah students performance ke tiga yang diadakan oleh Bimbel Bahasa Inggris ALFA. Setiap students performance akan selalu terjadi banyak kehebohan tak terduga, baik pada saat latihan atau ketika tampil.

Hal yang patut saya syukuri dalam students performance ini adalah Bimbel saya yang jumlah muridnya cenderung stabil, SPP yang dibayar tepat waktu sehingga biaya operasional dan gaji guru bisa dibayarkan lancar, serta citra Bimbel yang dianggap mampu untuk menjadikan siswa aktif berbahasa Inggris, bukan hanya pandai mengisi latihan di LKS. Jadi ketika students performance ini jumlah siswa tidak terlalu banyak berubah, ada beberapa yang keluar, tapi ada juga beberapa yang masuk. Hukum alam di bimbingan belajar, ada murid yang keluar ada juga masuk.

Sebenarnya, anak-anak sangat antusias untuk menampilkan penampilan mereka, namun mereka kurang mendapat kesempatan di sekolah. Padahal, ketika kesempatan itu diberikan, banyak anak yang ternyata mampu mengeksplorasi kemampuan mereka, bahkan lebih. Mereka mampu tampil melebihi harapan kita. Inilah banyak hal yang bisa kita gali dalam diri anak-anak ini. Kemampuan tidak terlihat yang kurang dieksplorasi.

Ketika materi biasa, satu kelas pasti ada satu dua anak yang tidak masuk, jumlah yang tidak masuk ini pasti akan bertambah ketika hujan turun. Tapi ketika latihan dan tampil dalam students performance, satu kelas pasti masuk semua. Antusias mereka terhadap students performance ini memang luar biasa. Mungkin students performance inilah yang akan mereka ingat ketika mereka dewasa.

Ketika saya melihat penampilan mereka, rata-rata anak-anak tampil dengan percaya diri. Hal ini karena mereka sudah sering tampil di depan kelas untuk presentasi atau bercerita. Dari penampilan mereka, sebagai guru kita pun dapat menilai mana anak yang ekspresinya bagus, bahasa Inggrisnya lancar, atau cara bacanya sudah mendekati sempurna. Semua terlihat. Meminjam istilah Syahrini, semuanya terpampang nyata.

Saya yakin dengan students performance ini keberanian dan rasa percaya diri mereka akan meningkat. Mereka juga lebih kenal teman-teman mereka dari kelas di atas atau kelas di bawah mereka. Hubungan baik antara teman sekelas pun akan terjalin lebih erat karena mereka berlatih bersama dan ingin menampilkan yang terbaik untuk kelas mereka. Ini adalah foto-foto yang berhasil diabadikan dalam students performance part-3 di Bimbel Bahasa Inggris ALFA. Check it out!

Telaga Warna Drama
Faiz, the alay chef
the alay chef n putri
walking-walking by third graders
Hmmmm..delicious..Andien pengen tuh hihihi
pajamas party by sixth graders

Alfanita Zuraida

Senin, 31 Maret 2014

Investasi Kaum Muda



taken from: pengertianbahasa.blogspot.com
“There is only one success: To be able to spend your life in your own way.
-Christoper Marley-

Bagi para artis muda, investasi adalah hal penting ketika karier mereka menanjak dan mendapatkan penghasilan lebih. Investasi juga merupakan salah satu cara untuk menyeimbangkan roda ekonomi ketika karier dalam industri entertainment meredup. Sekarang, bukan hanya artis muda saja yang menginvestasikan uang mereka untuk jaminan masa depan, seiring perkembangan zaman, banyak orang di bawah umur 35 tahun yang memilih menginvestasikan penghasilan mereka untuk jaminan hidup di hari tua. 

Di Indonesia, kini, investasi dipandang bukan hanya untuk para orang tua ketika pensiun, namun juga sebagai sumber penghasilan utama bagi kaum muda. Dengan investasi, kita dapat mengatur alur kerja kita dan mendapatkan waktu yang berharga untuk keluarga tanpa keluar rumah. 

Sebenarnya apa itu investasi? Berdasarkan teori ekonomi, investasi adalah pembelian dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang. Menurut wikipedia, ada empat macam jenis investasi yaitu investasi tanah, investasi pendidikan, investasi saham, dan investasi mata uang asing. 

Bagi orang yang berinvestasi tanah, ia berharap dengan adanya populasi dan penggunaan tanah, harga tanah akan melonjak di masa depan. Bagi yang berinvesatsi pendidikan, dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar. Investor yang mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar uang asing terhadap uang lokal adalah jenis investasi mata uang. Dan bagi yang berinvestasi saham, akan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.

Merry Riana, milyader yang juga penulis buku, dalam bukunya A Gift from a Friend mengatakan bahwa banyak orang berpendapat bahwa hanya ada satu jenis pendapatan yaitu pendapatan dari gaji, tapi sebenarnya ada tiga jenis pendapatan yaitu pendapatan umum, pendapatan investasi, dan yang ketiga adalah pendapatan dari income generator. Yang akan dibahas di sini adalah pendapatan umum dan pendapatan investasi.

Pendapatan umum adalah pendapatan yang diberikan perusahaan atau instansi di akhir atau di awal bulan. Jenis pendapatan ini adalah pendapatan rutin yang selalu diberikan perusahaan atau instansi ketika si karyawan masih bekerja atau memberikan kontribusi kepada perusahaan. Biasanya waktu berkerja mereka ditentukan oleh perusahaan atau instansi, begitu juga dengan penentuan gaji mereka. Untuk pendapatan kedua, pendapatan dari hasil investasi telah kita bahas dibagian awal.

Sebagai kaum muda, tentu saja kita tidak bisa langsung berinvestasi setelah lulus SMA atau kuliah, karena investasi itu sendiri membutuhkan modal. Salah satu cara menurut saya adalah bekerja terlebih dahulu untuk mendapatkan modal investasi. 

Salah satu karakteristik kaum muda menurut pengamatan saya adalah gemar menggunakan uang untuk kesenangan pribadi. Alasan bahwa mereka masih muda, belum berkeluarga, dan belum memunyai tanggunggan memang tidak salah. Namun, bila sudah memutuskan untuk berinvestasi maka kebutuhan-kebutuhan yang tidak perlu dan tidak penting sebaiknya dipangkas atau dihilangkan.

Menurut saya, karena masih muda, badan dan tenaga masih kuat, masih belum memiliki tanggungan, jadi sebisa kita harus bekerja keras dan cerdas untuk mendapatkan pendapatan yang digunakan sebagai modal investasi. Kita bekerja keras sekarang untuk kehidupan kita di masa depan. Ketika kita berinvestasi, at least, bila tidak bisa menjadi pendapatan utama, mungkin bisa menjadi pendapatan tambahan yang bisa dipertimbangkan untuk kehidupan kita.

Bagi kaum muda yang sudah berpenghasilan, tak ada salahnya mulai sekarang menyisihkan penghasilan untuk membeli aset yang dapat digunakan untuk berinvestasi di masa depan. 

Bagi kaum muda yang belum berpenghasilan, tentu saja investasi bukan hanya tentang uang tetapi juga waktu dan ilmu. Misalnya saja mahasiswa yang cepat menyelesaikan tugas akhirnya, waktu yang berharga adalah jenis investasi terbaik. Dengan menyelesaikan pendidikan tepat waktu, maka tenaga, uang, dan pikiran dapat diminimalkan. 

Membaca juga merupakan salah satu bentuk investasi masa depan, membaca hari ini, maka yakinlah bahwa esok masa depan kita akan lebih baik karena kita sudah berinvestasi ilmu.

Jadi, yang masih muda, yang sudah berkerja, tidak ada salahnya untuk menyisihkan penghasilan kita setiap bulan untuk berinvestasi. Ingat investasi juga untuk kaum muda, bukan hanya untuk orang tua :)

Alfanita Zuraida

Sabtu, 15 Maret 2014

Kamu (Pasti) Pergi

Picture taken from: nurzarifahrosli.blogspot.com


“Maaf, aku tak bisa menemanimu dalam sangkar ini lagi, aku butuh terbang, aku butuh bebas”, katamu di suatu malam. Seperti biasa, kau datang di bawah temaram sinar bulan, berjingkat-jingkat mendekati jendela kamarku, mengetuknya pelan. Tepat tiga kali ketukan, aku membuka jendela, aku sudah tahu itu kamu. Tak ada orang yang setiap malam mengetuk jendela kamarku. Hanya kamu.

Tak seorang pun tahu, kalaupun mereka tahu mereka takkan peduli. Mereka lebih menikmati alunan musik mendayu-dayu dari radio tua yang terus digoyang-goyangkan untuk mencari gelombang atau ikut bergoyang koplo, oplosan atau apalah namanya dari sebuah program televisi yang katanya terfenomenal. Barangkali, mereka juga sedang menyaksikan sinetron Indonesia yang lain dari pada yang lain karena cerita hanya berkutat pada harta, tahta, wanita, dan anak yang ditukar. 

Biarlah mereka tak tahu, biarlah mereka tak peduli. Dengan begitu, aku lebih leluasa bicara denganmu sambil memandang wajahmu. Kau berbicara tentang mimpi-mimpimu dan mendengarkan keluh kesahku. Begitu saja, hampir setiap malam.

Aku tertegun, tak berkata apapun tentang pernyataanmu. Memandangi wajahmu yang sayu. Kesayuan wajahmu tak mengurangi daya pikatmu. Hari itu kau tampak begitu memesona dengan baju berkerah biru dan celana abu-abu. Ku tatap wajah rupawanmu, berharap di sana akan kutemukan kebohongan atau permainanmu. Tapi sia-sia, kau tak pernah berbohong apalagi mempermainkan perasaanku. Bersasi-sasi bersamamu, aku sadar bahwa kau lelaki petualang dalam arti sesungguhnya. 

Tak terhitung berapa banyak gunung yang kau daki dan tempat-tempat baru yang kau jelajahi di negeri ini. Ternyata kau tak puas dengan semua itu. Yang kau inginkan sekarang adalah melintasi samudra dan benua, melompat lebih tinggi, dan terbang sebebas-bebasnya.

“Jangan Pergi”, jeritku padamu. Ku tampakkan wajah tersedihku. “Kau tak boleh pergi, kau tak bisa meninggalkanku. Aku tak bisa hidup tanpamu.”, ku coba meneteskan air mata dukaku di hadapanmu, berharap airmataku melunakkan hatimu. 

Kau bangkit, tiba-tiba saja tangan kokohmu sudah berada di pipiku, menghapus laraku. Ingin aku berlari ke arahmu, memelukmu, namun jendela ini terlalu kuat untuk diterobos.

“Ikutlah denganku. Berapa lama kau di sana? Hanya menatap kepergian teman-temanmu meraih asanya, lepaskan saja semua. Ikut denganku, kita pergi bersama, aku tak bisa tanpamu. Ikutlah, apakau tak ingin menjelajah samudra, benua, dan melihat indahnya dunia? tanyamu berharap.

Aku tercengang, tak biasanya kau memintaku pergi. Selama ini, aku yang selalu memintamu untuk tinggal. 

“Ikutlah denganku, akan ku tunjukkan pada dunia bahwa kau kekasihmu. Ayo ikutlah denganku”, katamu masih terus merajuk.

Aku menggeleng. “Tak bisa, aku tak bisa meninggalkan sangkar ini. Ada sebuah kepatuhan yang tidak bisa ditukar dengan kebebasan”, kataku.

Kamu memandangku dan berkata “Aku tahu, tapi kau tak harus sepatuh itu, kau berhak menentukan pilihanmu sendiri. Kau berhak memilih, kau berhak bebas”, kau masih mencoba meyakinkanku untuk ikut bersamamu. 

Tiba-tiba kau menarik tanganku, sedikit keras, sehingga membuatku tersentak. Kau menggengam tanganku dan menatapku tajam seperti elang yang akan menukik mangsanya. Aku takut melihatmu seperti ini.

“Kamu tahu bahwa aku ingin bahagia, bukan hanya di sini tetapi juga di sana. Aku ingin melihat para bidadari bermata jeli yang menemaniku setipa hari. Minum dari mata air susu jernih yang selalu mengalir. Memetik sendiri buah-buahan yang aku suka. Dan semua itu harus kutebus dengan sebuah kepatuhan”, kataku menahan tangis.

Mendengar perkataanku, kau melepaskan genggaman tanganmu pelan-pelan. Tangan dan hatiku gemetar, selama ini kau tak pernah sekalipun melepaskan tanganku dalam genggamanmu. Kau selalu ada untukku. Hatiku berkata bahwa akan ada perpisahan tak berujung.

“Aku sudah tahu kau akan memilih ini, aku yang bodoh terus mengharapkanmu seperti ini. Maafkan aku sayang, aku tak lagi bisa tinggal. Aroma tanah-tanah kebebasan dan bau udara dunia luar memaksaku pergi.”,katamu.

“Tapi kau mencintaiku, tak bisakah kau tinggal?”, Kali ini aku yang memintamu menuruti keegoisanku.

“Tidak”, kau berkata sambil menggelengkan kepalamu. Lewat lubang besi kecil jendela, kau tarik tubuhku sampai berhadapan denganmu, wangi keringatmu yang setiap malam kurengkuh akan kurindu. Aku menatapmu, ada perasaan takut kehilangan di wajahmu.

Dengan tanganmu kau mendekatkan wajahku dengan wajahmu. Deru nafasmu terdengar jelas di telingaku. Ketika kau akan menempelkan bibirmu di bibir tipisku, ku beringsut menjauh.

“Ciuman ini mungkin adalah ciuman pertama dan terakhir kita. Kamu tahu? Mungkin setelah ciuman ini perasaan kita akan menjadi lebih dalam, dan kita tak akan pernah bisa saling meninggalkan,” kataku.

Sekilas aku melihat kekecewaan dari raut wajahmu. “Pergilah kalau kau ingin pergi, kejarlah apa yang ingin kau kejar. Namun, aku tak bisa pergi bersamau”, kataku seakan tak mau larut dalam kesedihan yang akan kita miliki.

Kau tak menjawab, hanya menatapku lekat-lekat. Aku tahu kau ingin mendengar pernyataanku sekali lagi. 

“Aku tak bisa ikut denganmu”, kataku padamu terakhir kali. Aku melihat perasaan terluka dalam matamu yang masih menatapku tanpa kata. Tiga detik berikutnya kau beringsut dari tempatmu berdiri. Aku melihatmu pergi menjauh dari jendela kamarku, menatap punggungmu sampai lenyap di ujung jalan.

Itu adalah hari terakhir aku melihatmu.

Alfanita Zuraida

Sabtu, 15 Februari 2014

Kebetulan Yang Tidak Pernah Kebetulan

picture taken from: vanilaeru.blogspot.com


Ketika dua orang bertemu dalam waktu yang lama, kemudian berpisah dalam sekejap mata, seperti terasa ada yang salah, tapi itulah ketika takdir tak menyapa.

Sedangkan dua orang yang bertemu sekejap mata kemudian bersama selamanya, Tuhan telah menuliskan segalanya.

Di dunia ini akan selalu ada alasan untuk setiap pertemuan dan perpisahan, untuk semua kebahagian dan kesedihan. Tapi kadang kita tidak tahu apa yang telah Tuhan rencanakan dibalik alasan itu.

Ketika ada sesuatu yang salah kita berfikir kita salah membaca pertanda pada awalnya, tapi mungkin pertanda-pertanda itu hanya ada dalam angan-angan kita. Lucunya pertanda-pertanda yang kadang kita inginkan kita anggap sebagai sebuah kepastian akan sesuatu. Padahal tidak selalu begitu.

Membaca takdir memang tidak mudah karena semuanya adalah sebuah kebetulan yang tidak akan pernah menjadi kebetulan. Takdir juga tidak akan pernah tertukar sekuat apapun kita ingin berada dalam posisi orang yang kita anggap bertakdir indah.

Di dunia ini ada kebetulan yang indah dan menyakitkan. Tapi sekali lagi percayalah, itu semua bukanlah sebuah kebetulan yang kebetulan. Akan selalu ada alasan. Mungkin yang terpenting adalah menikmati setiap kebetulan-kebetulan dalam hidup kita dan yakin bahwa itu bukan sebuah kebetulan.

Ingat tidak ada kebetulan yang kebetulan. Ada rencana Tuhan.

Alfanita Zuraida