Beberapa tahun yang lalu, sebelum aku berangkat ke kampus. Ada seorang wanita yang mengaku membutuhkan pekerjaan untuk biaya pulang ke Kediri. Dengan muka memelas dan patut dikasihani dia bilang “Saya butuh pekerjaan Mbak untuk pulang ke Kediri, apakah Mbak butuh pembantu rumah tangga?” tanyanya. Sayang, waktu itu aku dan keluarga tidak membutuhkan pembantu rumah tangga. Bukannya tidak butuh karena aku dan tentunya Ibuku sering mengeluh akan banyaknya pekerjaan yang ada d rumah tapi aku tidak suka ada orang asing di rumah. Entahlah, dari dulu aku tidak pernah suka ada orang asing yang notabenya bukan keluargaku tinggal di rumah. Jadi, aku dan Ibuku memutuskan untuk tidak menggunakan jasa pembantu rumah tangga.
Kembali ke wanita tadi, karena tidak membutuhkan pembantu dan melihat muka memelasnya aku memberikan sejumlah uang yang besarnya cukup untuk kembali ke Kediri. Setelah itu dia berjalan ke arah pasar. Akupun segera memacu motorku ke kampus. Dengan berbagai aktivitas kuliah dan organisasi di kampus aku pun melupakan kejadian itu. Beberapa waktu berselang setelah kejadian itu, tiba-tiba ada lagi orang datang di depan rumahku dengan modus serupa mengaku kehabisan uang untuk pergi ke kota anu. Waduh, tuing aku pun mengingat kejadian serupa beberapa waktu yang lalu. Entahlah, waktu itu aku sudah tidak bisa berprasangka baik lagi bahwa wanita itu memang benar-benar kehabisan uang. Aku pun hanya memberikan uang sekedarnya. Wajahnya pun aku sudah lupa. Akhirnya, dari pada aku pusing memikirkannya kubiarkan saja semua berlalu. Hah, yang penting niatnya, do you lie or not, who cares!
Yang tidak mau berpikir negative
Ie-th@
311011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar