Picture taken from: tatinoor.wordpress.com |
Minggu lalu, ketika saya mengantarkan Ibu ke rumah temannya,
saya melihat baju-baju lucu terpajang di sebuah toko. Baju-baju yang selalu
saya cari-cari di online shop ternyata ada di toko itu. Nama tokonya Mantessi
(kayaknya emang pantes banget baju-bajunya di badan saya hahaha).
Setelah mengantarkan Ibu ke rumah temannya yang pulang umroh
(Alhamdulillah kenyang), saya minta Ibu untuk mengunjungi toko baju itu. Nekat juga karena
pas waktu saya lagi nggak bawa uang. Tenang, kan ada Ibu yang uangnya selalu bisa
diutang dulu hehe. Dengan Ibu, akhirnya saya melihat-lhat baju. Ternyata bajunya
memang bagus-bagus, saya pilih satu yang saya anggap paling pas dan cocok untuk saya. Pas mau bayar saya bilang ke Ibu “Ma,
bayarin yah”, eh si mbak penjaga toko malah senyum-senyum nggak jelas. Di
pikirannya Mbaknya mungkin “Mbak lo kan udah gede, kok masih minta aja,
seharusnya lo tuh yang beliin Ibu lo kali mbak. Hahaha. Senyuman dan lirikan
mbak penjaga toko dipikirin. Saya bayar pas di rumah kali Mbak.
Setelah itu saya berfikir, sejak umur berapa sih seharusnya
kita harus mandiri secara finansial? Tidak tergantung pada orang tua lagi, tidak minta uang lagi dengan segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan kita sendiri. Pasti jawaban seseorang itu berbeda-beda, tergantung rencana, kesiapan, dan usaha tiap-tiap orang. Kalau menurut saya, mandiri secara
finansial itu lebih cepat lebih baik, bahkan kalau dari SMA atau kuliah sudah
mandiri secara finansial, alangkah baiknya.
Mandiri secara finansial, seharusnya memang sudah kita
rencanakan dengan baik, intinya kapan kita sudah harus bisa memenuhi kebutuhan kita
sendiri. Saya pribadi mentargetkan bahwa pada usia 22 tahun, setelah lulus
kuliah, saya sudah harus bekerja dan memenuhi segala kebutuhan sendiri. Alhamdulillah,
setelah lulus kuliah, saya diterima di salah satu satu SD swasta di Gresik. Saya
juga mendapatkan tambahan uang dari hasil Bimbingan Belajar yang saya dirikan. Jadi, usai kuliah, saya sudah tidak pernah minta apapun pada orang tua terhadap barang
yang saya inginkan. Saya membeli sendiri. Akhirnya.
Pada saat kuliah sebenarnya saya sudah mengahasilkan uang
walaupun tidak banyak. Setiap hari Minggu pagi saya memberi les Bahasa Inggris
di dekat rumah saya, gaji satu bulan lumayanlah untuk tambahan uang saku. Tapi
pada saat itu, kebanyakan uang extra yang saya hasilkan saya tabung karena uang
dari Ayah sudah lebih dari cukup untuk uang saku. Untuk uang buku dan fotocopi
biasanya Ibu memberikan uang extra lagi. Untuk baju, juga masih dibelikan Ibu.
Baiknya mereka.. Tapi saya tetap harus mandiri walaupun saya perempuan, tentunya setelah kuliah hehehe.
Jadi, targetkan umur berapa kita mandiri secara finansial
supaya orang tua juga bisa tersenyum lega karena anak yang mereka banggakan
sudah bisa menghidupi dirinya sendiri, apalagi sudah bisa membantu
sedikit-sedikit di rumah. Tambah sip itu. Bayangkan saja ketika sudah
bertahun-tahun lulus kuliah, tapi masih saja minta ini-itu dengan orang tua.
Orang tua sih pasti mau ngasih karena kita memang darah dagingnya, tapi saya
yakin di balik itu semua mereka pasti kecewa karena kita masih belum bisa mandiri. Mandiri secara finansial tentunya bisa membuat orang tua bangga :)
Alfanita Zuraida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar