Alhamdulillah, setelah dari Bali akhir tahun kemarin,
pertengahan tahun ini saya kembali liburan, ke Jogjakarta. Saya masih ingat
terakhir kali ke Jogjakarta tahun 2011, tengah malam di malam Idul Adha, pukul
23.00, saya dan teman baik saya, Vierma Anandya Pratama berlari mengejar bus
Eka. Waktu itu, penumpang cukup padat, maklum malam idul adha. Jadi dengan
segala keyakinan dan usaha akhirnya kami bisa mendapatkan tempat duduk di bus
Eka. Akhirnya. Hahaha.
Kalau ingat pengalaman itu, saya dan Vierma pasti udah
ketawa-ketawa nggak jelas. Sampai sekarang saya tidak pernah bilang pada Ibu
bahwa anaknya yang imut ini, di tengah malam idul adha, berlari mengejar bus
Eka sampai ngos-ngosan. Kalau sampai tahu, saya pasti sudah dipingit. Waktu itu
saya masih bebas mbolang-mbolang sama anak-anak karena masih ada Ayah yang
mengangguk setuju kalo saya ijin. Mbolang mungkin akan dilanjutkan pada sesi berikutnya :)
Kali ini saya ke Jogjakarta bersama rombongan murid dan guru
di SMP tempat saya mengajar, kita berangkat dari Menganti pukul 21.30, molor
setengah jam dari jadwal karena menunggu Pak sopir yang tidak tahu lokasi
sekolah. Kita tidak menggunakan jasa travel, semua diatur sendiri oleh
Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru mulai dari sewa bus, catering, pengaturan tempat duduk, hotel,
tiket masuk, dan lain sebagainya. Tapi saya merasakan bahwa semuanya sudah
cukup baik, karena saya yakin Bapak/Ibu guru berusaha memberikan yang terbaik
dalam perjalanan ini.
Hari pertama
Kita tiba di Jogja sekitar pukul 07.00, perjalanan terasa
panjang sekali, lebih panjang dari sebelumnya. Kita langsung makan di rumah
makan Firdaus. Huh, udah laper banget. Untung pas kita ke sana makanan udah
siap. Nyam-nyam makanannya enak. Menu makanan hari itu ikan dorang, sambal,
sayur lodeh, oseng-oseng bayam, plus the hangat dan semangka. Enaknya. Hmmmm.
Cocok untuk perut yang sudah kelaparan dan dikocok-kocok di bus.
Setelah makan perjalanan berlanjut ke pantai Parang tritis,
terakhir kali ke sini adalah pas mbolang sama group mbolang (Mb Sil, Bella,
Fitri) tahun 2010 pas selesai skripsi. Heran dari dulu perasaan kalau mbolang
mesti ke Jogja hahaha. Pantai Parangtritis sebenarnya nggak banyak berubah,
tetep. Kalau saya merasa, pantai parangtriris kalau lebih diperhatikan, lebih
banyak diurus sama pemerintah daerah pasti lebih bagus.
Di parangtritis, saya awalnya cuma mau foto-foto, sambil main
ombak, dan naik kuda tapi saya menemukan permainan yang asyik dan pasti akan
saya coba. Kalau saya mendeskripsikan, sepeda motor beroda empat yang bisa
jalan di pasir pantai, entah apa namanya. Tapi asyik sekali permainan ini.
Medan berpasir yang lumayan berat dan juga saya yang belum terlalu jago
mengendarai motornya membuat saya agak kesulitan awalnya, namun dengan
berjalannya waktu sepertinya saya cukup expert untuk mengendarainya, kayak naik
matik, tapi berat hahaha. Oh ya awalnya saya hanya bersama murid saya, si
Adrian, melihat saya dan Adrian enjoy sekali dalam mengendarai motor pasir ini
akhirnya Echi dan Ziza ikutan juga.
Horrreee akhirnya bisa naik motor ini :) |
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke candi Borobudur.
Sebelumnya kita berhenti di sebuah rumah makan untuk makan siang dan sholat. Di
candi Borobudur, saya suka sekali melihat para penjual yang berjajar. Okeh selanjutnya untuk melihat kisah perjalanan ini lewat foto saja yah :) hehehe.
Teman seperjalanan saya, Bu Lilik. |
Uhhhhh... |
Pake topi dan masker sebelum ke borobudur, supaya nggak hitam yah.. |
Salah Jalur |
Salah Jalur II |
Mana Muridnya mana gurunya? |
Cheers :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar