Okay. Hari ini saya ogah pake yang namanya tata
bahasa. Suka suka saya mau nulisnya gimana. Walaupun sebenarnya tata bahasa saya
juga tidak bagus-bagus amat sih hehheh
Sebenarnya saya selalu berpikir simple, menjalani hidup dengan baik dan bahagia, satu lagi saya sekarang tidak peduli lagi dengan pikiran orang, omongan orang. Terserahlah semua. Suka-suka Anda. Whatever you want to do just do, whatever you want to think just think. And I’ll ignore what U do and think.
Sekarang, saya lebih berpikir tentang diri saya. Apa yang akan saya lakukan setelah ini. Rencana-rencana masa depan, dan hal-hal yang saya inginkan dalam hidup. Saya berfokus terutama pada kebingungan dan kegamangan saya selalu menentukan kemana arah hidup ini. Okay, let’s say that saya selalu menulis apa yang selalu menjadi keinginan saya, tapi kadang entah saya malas atau apa akhirnya rencana hanya tinggal rencana. Bagian diri saya yang paling saya suka adalah saya mudah sekali untuk move on walaupun dengan hal terburuk, terpahit, dan ter, ter apalah.
Saat ini saya mulai lagi mengatur rencana, strategi, dan impian dalam diri saya yang sempat hilang sementara dalam pikiran saya setelah kepergian orang yang paling saya cintai di dunia. Semoga Ayah mendapat tempat terbaik di sisNya. Aamiin. Impian, harapan, dan keinginan saya tentu saja tidak ada Ayah di dalamnya. Karena kata Adik saya. Kita harus berbahagia walau dengan kata “tanpa”. Saya harus bisa menjadi mandiri, pandai mengatur bisnis, dan mengerjakan pekerjaan yang dulu biasa dikerjakan oleh Ayah saya.
Di tulisan ini, sekalian saja saya juga ingin menjelaskan sesuatu yang harus dijelaskan walaupun bagi saya, sebenarnya ini tidak dijelaskan juga tidak papa. Tapi kata sahabat saya lebih baik dijelaskan.
Saya tidak akan minta maaf, karena selama ini saya juga tidak merasa bersalah. Saya tidak tahu apa yang dipikirkan ketika membaca blog ini, tulisan yang mana yang dibaca karena setahu saya ada beberapa tulisan yang saya buat jauh sebelum saya punya blog, dan tentu saja kapan membacanya. Jadi saya juga tidak bisa menjelaskan sedetail-detailnya tentang itu semua. Mungkin tulisan itu sudah sangat lama saya buat, jadi silahkan dihitung sendiri. Sebenarnya saya malas juga menjelaskan hal ini. Karena kok kesannya saya menderita sekali gitu yah heheheh. Padahal dari dulu sampai sekarang, saya kok merasa bahagia-bahagia saja, kecuali kepergian Ayah saya yah. Kalau dulu saya segitunya, pasti dong prestasi belajar saya ancur-ancuran banget. Saya akan ikut kemana dia pergi, ikut organisasi yang dia ikuti. Tetapi buktinya saya lebih memilih kegiatan yang saya sukai. Intinya saya lebih mencintai diri saya sendiri. Saya lebih berpikir tentang masa depan saya. Kalau saya memilih diam. Ada kalanya ada sesuatu yang memang tidak tepat untuk dinyatakan atau dikatakan, entah karena waktu, tempat, dan kondisi.
Saya adalah orang yang baik (menurut saya), jadi saya yakin saya juga tidak akan melakukan hal-hal yang tidak baik. Jadi, saya minta dengan sangat (muka saya ini melas banget lohhh hehhe), untuk tidak membahas hal-hal yang tidak bisa diubah di masa depan. Saya jadi kepikiran apakah saya sudah menyakiti perasaan orang atau nggak. Saya sudah banyak pekerjaan, tanggung jawab, dan pikiran. Jadi terima kasih untuk tambahan satu pekerjaan untuk menjelaskan ini. Semoga semua hidup berbahagia seperti kisah Cinderella. Aamiin.
Sambil jaga toko, ditemani suara freak adikq yang bernyanyi
17-01-13
Ie-th@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar