Selama ini saya
dibanjiri banyak pertanyaan tentang bagaimana membuat Bimbel Bahasa Inggris
yang berijin. Beberapa teman dari alumni Bahasa Inggris banyak juga yang ingin
membuat Bimbel, tapi masih belum tahu bagaimana cara memulai. Karena itu, saya
menulis ini, sekedar untuk berbagi dengan teman-teman yang juga ingin membuat
Bimbel Bahasa Inggris.
Awal
Pembukaan
Saya membuka
Bimbel pada akhir 2010 tepatnya bulan November, satu bulan setelah saya
diwisuda. Sebenarnya, saya sudah merencanakan ini jauh sebelum saya lulus
kuliah tapi baru bisa terealisasi ketika saya sudah lulus kuliah. Awalnya tentu
saja harus menentukan konsep. Tentukan SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunity, and Threat) dari usaha yang akan
kita jalani. Saya tahu SWOT ini ketika masih kuliah, diajari teman saya saat
menjadi reporter di Humas Unesa. Setelah saya search, ternyata SWOT ini bisa juga digunakan dalam memulai usaha.
Analisis
SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis
SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik
SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru. Jadi, sebelum
memulai usaha saya segera menganalis usaha berdasarkan analisis Albert Humphrey
ini.
Berdasarkan
hasil Analisis yang saya lakukan. Strenght
dari Bimbel bahasa Inggris saya adalah berlokasi strategis di dekat jalan raya yang
banyak dilalui oleh orang, dekat dengan banyak sekolah (SDN Cerme Lor, SD
Darussalam, SMP Darussalam, SMP Darussalam, SMA-SMK Darussalam, SMP 1 dan 2
Cerme, SMAN 1 Cerme, SMKN 1 Cerme, banyak
SD negeri, dan beberapa TK), dan masih jarang bimbingan belajar yang
mengkhususkan pada mata pelajaran bahasa Inggris. Weaknesses dari Bimbel saya adalah hanya melayani Bahasa Inggris,
dan tidak melayani bimbingan belajar mata pelajaran yang lain. Opportunitynya adalah banyak anak yang membutuhkan
Bahasa Inggris sekedar untuk bisa berkomunikasi, masuk kelas unggulan, lulus
TOEFL, atau masuk perguruan tinggi. Banyak guru mata pelajaran bahasa Inggris
di sekolah dasar dan sekolah menengah yang juga membuat bimbingan belajar
bahasa Inggris untuk siswanya adalah threat yang harus saya cari solusinya.
Dari
SWOT yang telah saya analisis dapat saya
simpulkan bahwa Bimbel Bahasa Inggris saya memiliki prospek yang bagus ke
depannya. Untuk mengatasi weaknesses,
mungkin saya nanti bisa menambahkan mata pelajaran yang lain. Untuk mengatasi threatnya, saya akan menggunakan metode
yang berbeda dengan yang digunakan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris
lain. Kalau guru lebih menekankan pada pengetahuan berbahasa Inggris, saya lebih
menekankan pada komunikasi namun juga tidak mengabaikan pengetahuannya.
Proses Mendirikan Bimbel
Setelah kita menganalisis
SWOT, sekarang adalah saatnya
untuk melakukan realisasi dari rencana kita. Yang pertama tentu saja adalah menyusun
visi dan misi serta tujuan Bimbel. Untuk penjelasan visi dan misi serta tujuan
berikut ini adalah pemaparan salah satu teman saya, Bayu Dwi Nurwicaksono:
“Yang
namanya visi suatu lembaga itu hanya ada satu. Contoh: Visi UPI "Menjadi
Universitas Unggul dan Pelopor" Misinya: 1. Menyelenggarakan pendidikan untuk
menyiapkan tenaga pendidik profesional dan tenaga profesional lainnya yang
berdaya saing global, 2. Mengembangkan teori-teori pendidikan dan keilmuan lain
yang inovatif serta penerapnnya untuk menjadi landasan dalam penetapan
kebijakan pendidikan nasional, 3. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada
masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah
nasional dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya, 4.
Menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional melalui pengembangan dan
pengokohan jejaring dan kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga
pada tingkat nasional, regional, dan internasional.
Tujuannya:
1. Membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan, tenga pendidik,
tenaga kependidikan, dan tenaga profesional lain yang beriman, bertaqwa,
profesional, berkompetensi tinggi, dan berwawasan kebangsaan, 2. Mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni, dan budaya, 3.
Mendukung pengembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya dengan
pendidikan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri, 4. Mendukung
pengembangan masyarakat yang religius, demokratis, cinta damai, cinta ilmu, dan
bermartabat.
Nah,
dari contoh rincian visi, misi, dan tujuan tersebut dapat disintesis bahwa yang
namanya visi suatu lembaga itu hanya ada satu, lalu jumlah tujuan harus sama
dengan jumlah misinya sebab antara misi poin satu dengan tujuan poin satu ada
hubungannya, begitu pula pada poin-poin berikutnya”. Sudah punya gambaran kan
dalam penentuan visi, misi, dan tujuan Bimbel?
Setelah
melengkapi visi dan misi serta tujuan, selanjutnya adalah melengkapi sarana dan
prasarana. Sarana dan prasarana terdiri dari kelas, meja lipat, papan tulis,
gambar-gambar, ATK, dan lainnya. Untuk kelas, usahakan membuat kelas yang
sesuai dengan dunia dan usia anak. Penataan kelas sangat penting dalam proses
belajar-mengajar. Jadikan kelas sebagai ruang yang nyaman bagi anak. Berikan
warna cerah pada kelas, hiasi dengan gambar-gambar, dan sediakan papan untuk
memajang hasil kreasi anak. Kelas yang nyaman akan membuat anak betah untuk
belajar bersama kita.
Untuk
meja, saya lebih suka untuk menggunakan meja lipat kecil. Ada beberapa alasan
mengapa saya lebih suka meja lipat kecil yang mungkin harganya tidak sampai Rp
35.000 per biji:
1.
lebih murah, dibandingkan dengan meja dan kursi
duduk yang harganya mencapai Rp 100.000
2.
tidak memakan tempat
3. dalam aktifitas pembelajaran individu,
berpasangan, atau berkelompok, anak lebih mudah untuk berpindah tempat.
Untuk
papan tulis, beli saja papan tulis kecil, selain harganya lebih murah, dalam
Bahasa Inggris kita juga tidak perlu menuliskan banyak catatan karena inti
pembelajaran bahasa Inggris adalah bagaimana anak dapat berkomunikasi dalam bahasa
internasional itu, bukan memindahkan pengetahuan dari catatan papan tulis ke
buku tulis anak. Jadi papan tulis kecil menurut saya pribadi lebih effisien, harganya
terjangkau, dan tidak memakan tempat.
Di
dalam kelas gambar sangat berguna bagi aktifitas pembelajaran, gambar dapat
membantu anak-anak untuk menghafalkan vocabulary
baru. Gambar-gambar di dalam kelas juga membuat suasana kelas lebih ceria.
Penggunaan gambar di dalam kelas juga lebih bermakna dari pada tidak ada atau
hanya dalam bentuk kata-kata. A picture
speaks more that thousand words. Dalam pembelian ATK, kita bisa membeli ATK
secara grosir daripada eceran karena tentu saja harganya lebih murah.
Masa
Promosi
Masa promosi dilakukan
setelah bimbel bahasa Inggris kita telah siap dalam menerima murid. Sebelumnya,
jangan lupa untuk mempersiapkan formulir pendaftaran, buku tamu, buku
administrasi, dan keperluan yang lain. Kalau pendaftaran mau lebih menarik,
mungkin bisa disiasati dengan memberikan pin, tempat pensil, atau tas bergambar
logo Bimbel kita. Ada beberapa cara
promosi yang dapat kita lakukan yaitu:
1.
Door to door
Door to door kita lakukan
supaya masyarakat mengetahui ada Bimbel baru yang mungkin bisa dijadikan
rujukan untuk memberikan tambahan pelajaran pada anak mereka. Saat door to door, kita bisa menjelaskan
kelebihan Bimbel kita baik dari segi metode, modul, dan biaya.
2. Getok Tular
Getok tular atau promosi
dari mulut ke mulut ini mungkin yang paling efektif karena orang Indonesia
biasanya lebih percaya pada rekomendasi orang lain. Sampaikan pada keluarga dan
tetangga bahwa kita memiliki Bimbel Bahasa Inggris baru dengan metode dan modul
menarik serta biaya yang terjangkau. Sampaikan juga pada mereka untuk
meneruskan info-info tersebut kepada orang lain.
3.
Banner
Sebenarnya
promosi dengan menggunakan banner sebelum Bimbel memunyai ijin dari Diknas
setempat adalah hal yang terlarang. Namun, sepertinya mungkin ini harus
dilakukan karena promosi dengan banner di jalan-jalan dan pohon-pohon akan
lebih efektif dalam menarik orang untuk mengetahui lebih lanjut tentang Bimbel
yang baru kita dirikan. Yang perlu diingat, bila banner kita letakkan bukan di
tempat umum (seperti di depan rumah orang), kita harus minta ijin terlebih
dahulu kepada yang bersangkutan.
4.
Jejaring Sosial
Promosi
dengan jejaring sosial bisa menjadi promosi yang efektif di beberapa tempat
namun tidak efektif di tempat lain. Bagi saya pribadi, jejaring sosial tidak
begitu efektif dalam menarik perhatian orang untuk bergabung. Kalau boleh saya
bilang, promosi dengan jejaring sosial ini yang paling tidak efektif di sekitar
tempat tinggal saya dibandingkan dengan tiga cara promosi sebelumnya.
Masa ini adalah
masa-masa dimana kita harus menunjukkan pada masyarakat bahwa bahwa Bimbel kita
mungkin bisa untuk “dilirik” bila ingin memberikan tambahan les bahasa Inggris
untuk anak mereka. Kalau ingin lebih cepat dapat murid, saya sarankan untuk
memberikan free class beberapa kali
pertemuan. Harganya pun mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan harga
pasaran, namun jangan sampai terlalu rendah. Intinya jangan terlalu mahal,
namun juga jangan terlalu murah. Selain itu tetap tunjukkan bahwa mutu Bimbel
kita pun tak kalah dari Bimbel yang telah sukses dipasaran.
Proses
Perijinan
Awalnya saya
mengira proses perijinan akan sangat rumit, namun ternyata perijinan untuk untuk
mendirian Bimbel ini lumayan mudah. Hal yang perlu kita lakukan pertama kali
adalah ke Diknas kecamatan dan menemui petugas di bidang Pendidikan Nonformal
(PNF). Setelah itu kita tanyakan hal-hal apa saja yang perlu kita siapkan
ketika ingin membuka Bimbel Bahasa Inggris. Mungkin antara satu kecamatan
dengan kecamatan yang lain berbeda. Menurut pengalaman saya ada beberapa syarat
ketika pertama kali mendirikan Bimbel Bahasa Inggris yaitu:
1.
Memiliki murid minimal 30 orang
Kalau
belum memiliki murid 30 orang, saya sarankan untuk lebih giat melakukan promosi
atau menggratiskan beberapa anak untuk belajar di Bimbel kita. Jangan lupa
untuk meminta data anak dalam setiap penerimaan murid baru karena dalam proses
perijinan, data ini akan diminta oleh petugas terkait.
2.
Memiliki tempat, sarana, dan prasarana yang memadai
Tempat,
sarana, dan prasarana adalah salah satu hal yang harus kita perhatikan karena
ini adalah syarat yang penting juga sedikit berat. Tiga hal ini akan dinilai
dalam proses penilaian untuk mendapatkan ijin.
3.
Memiliki administrasi yang lengkap
Administrasi
ini terdiri dari buku tamu dan buku induk siswa. Buku Induk siswa harus sudah
diisi berdasarkan data siswa, jangan lupa juga untuk mencantumkan foto siswa.
Setelah
persyaratan terpenuhi, biasanya petugas akan memberikan dokumen-dokumen yang
perlu diisi dan dilengkapi. Dokumen-doukumen ini dikumpulkan ke Diknas kecamatan.
Diknas kecamatanlah yang akan menyerahkan dokumen-dokumen itu pada Diknas
kabupaten. Setelah dokumen dinilai lengkap, para penilik dari Diknas kabupaten
akan datang ke Bimbel kita untuk menilai apakah Bimbel kita layak mendapatkan
ijin atau tidak. Bila semua sudah lengkap, maka sertifikat Bimbel yang berisi
foto kita, sebagai pemilik Bimbel akan dikeluarkan oleh Diknas kabupaten. Kita
bisa mengambil sertifikat ini di Diknas kecamatan. Ini hanya sekedar pengalaman
saya tahun 2011 ketika mendaftarkan Bimbel saya. Mungkin tahun ini ada yang
berubah, lebih jelasnya silakan menghubungi Diknas kecamatan di daerah masing-masing
dan tanyakan bagimana proses perijinan dalam pembuatan Bimbel.
Sedekah
Usaha
Ada hak orang
lain dalam setiap harta yang kita miliki, begitu pula ada hak orang lain dalam
uang hasil usaha Bimbel kita. Jadi, selalu sisihkan uang kita untuk orang lain
yang membutuhkan. Setiap bulan, ambilah berapa persen dari uang hasil Bimbel
kita untuk disedekahkan, ingatlah bahwa menyedekahkan harta tidak akan
mengurangi harta tapi malah menambah harta. Misalnya kita punya uang Rp100.000,
kita sedekahkan Rp10.000 maka hasilnya bukan Rp90.000 dengan rumus Rp100.000-Rp10.000
tetapi uang kita akan menjadi Rp 190.000 dengan rumus Rp100.000-Rp10.000+Rp100.000.
Setiap sedekah yang kita keluarkan akan dilipatgandakan sepuluh kali oleh Allah
SWT.
Mungkin hasil
yang kita terima dari hasil usaha bukan hanya materi tetapi lebih dari itu
mungkin diberikan kesehatan, kelancaran, dan kedamaian hati. Kita juga bisa
membebaskan biaya SPP pada anak-anak yatim atau yatim piatu yang ada di sekitar
kita. Pasti kita ingin berbuat sesuatu untuk orang lain walaupun kecil, sebagai
guru mungkin ini adalah salah satu yang dapat kita berikan untuk bekal masa
depan mereka. Semoga tulisan saya tentang sedekah ini tidak salah, karena ini
hanya berdasarkan pengalaman dan sedikit ilmu yang saya miliki. Maklum, saya
bukan bu ustazah hehehhe.
Ketika
menuliskan pengalaman ini saya juga masih meraba-raba tentang bagaimana
mempertahankan mutu Bimbel supaya jumlah murid stabil sehingga segala masalah
administrasi menjadi lancar. Saya juga masih mengira-ngira bagaimana strategi
promosi selanjutnya. Saya menulis ini bukan berarti bahwa Bimbel saya sudah
sangat sukses. Tidak sama sekali meskipun saya selalu berharap begitu hehe, bimbel
yang saya rintis menjadi sukses sekali. Walaupun begitu saya percaya bahwa sharing is caring. Saya menulis ini
karena saya peduli pada teman-teman yang ingin membuat Bimbel. Saya menulis ini
karena saya peduli pada nasib pendidikan anak-anak Indonesia
Saya percaya bahwa
kadang-kadang anak-anak sukses berbahasa Inggris bukan diajari di sekolah tapi
di Bimbel atau kursusan. Jadi untuk teman-teman yang ingin membuat Bimbel bahasa
Inggris niatkan untuk membantu anak-anak agar bisa berkomunikasi dengan bahasa
Inggris, InsyaAllah yang lain akan datang kepada kita dengan caraNya. Selamat
membuat Bimbel Bahasa Inggris teman-teman alumni Bahasa Inggris Unesa. Semoga
sukses untuk kita semua.
Alfanita
Zuraida
Makasih, semoga bermanfaat:)
BalasHapusTertampar rasax diri ini,,makasih y dek buat tulisanx,,
BalasHapussama2 mbak Fitri :)
BalasHapussama2 mbak Fitri :)
BalasHapusApik ita, inspiring sekali
BalasHapusIya, makasih :)
Hapus