Kamis, 23 Juni 2011

1 Litre of Tears



Picture taken from: wikipedia.com

Tengah malam, seperti orang gila aku menangis tersedu-sedu melihat sebuah film berjudul "1 litre of tears". Dalam film itu dikisahkan seorang gadis bernama Aya yang mengalami sebuah penyakit bernama Spinocerebellar Degeneration. Setelah mendapatkan penyakit itu, orang akan merasa bahwa hidupnya berubah. Pelan-pelan orang itu tidak akan dapat berjalan, makan, dan bicara. Sungguh ironis, gadis yang baik, cantik, dan pintar harus mengalami hal seperti itu. Semakin menyedihkan bahwa ternyata drama tersebut adalah adaptasi dari sebuah kisah hidup Kito Aya, seorang gadis berusia 15 tahun yang benar-benar mengidap penyakit Dpinocerebellar Degeneration. Tapi dengan penyakitnya itu Aya tidak hanya diam di rumah dan menghabiskan masa mudanya dengan menangisi hidupnya. Lebih dari itu, dia tetap bersemangat mengejar impiannya. Dia tetap bersekolah dan berjuang melawan penyakitnya. Selain itu, untuk menumpahkan segala perasannya dia menulis sebuah diary. Dia menulis tentang penyakit, kesedihan, dan perjuangannya dalam hidup. Salah satu yang dia tulis adalah " I write because writing is evidence that I'm still alive. Walaupun akhirnya dia meninggal pada usia 25 tahun, namun diary dengan judul "1 little of tears" telah terjual 18.000.000 copy pada tahun 2005. Masih banyak yang membacanya walau diary itu ditulis lebih dari 35 tahun yang lalu (Aya mulai menulis pada usia 14 tahun). Diary itu telah memberikan banyak orang keberanian untuk menghadapi hidup.

Sebagai pecinta film drama, apalagi drama Korea dan Jepang, aku hadiahkan dua jempol tangan angkat dua jempol kaki atas drama dengan sepuluh episode ini. Menurutku, drama ini bukan hanya menjadi tontonan apik karena setiap episode menghadirkan makna mendalam tentang arti kehidupan, lebih dari itu film ini mungkin memberikan inspirasi pada banyak orang untuk berbuat terbaik dalam hidup. Apa jadinya bila aku seperti Aya?

Semua aktivitas dan kegiatan kesukaanku di luar rumah harus kuhentikan, tidak bisa pergi makan dengan teman-teman, mengajar, apalagi harus dibantu dalam aktivitas sehari hari. Huh, I can't imagine. Hal-hal yang aku sukai tidak bisa kulakukan, begitu menyedihkannya.
Karena aku sehat, aku harus menulis lebih banyak, membaca lebih banyak,berkarya lebih banyak, dan bermanfaat untuk orang lain lebih banyak. Karena hanya ada satu alasan, karena sekarang aku sehat. Aku tidak tahu apa yang terjadi di masa akan datang, namun sekarang aku harus memanfaatkan kesempatan baik dari Tuhan. Yah, karena aku sehat.

Gresik, 230611

Yang sedang bersyukur atas nikmat sehat
Ie-th@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar