Rabu, 23 Mei 2012

Saya, Keluarga, dan Pengabdian

Saya terlahir di tengah keluarga yang hangat, selalu ada saat saya membutuhkan bantuan, dan selalu berusaha mencukupi kebutuhan saya. Dengan hanya punya satu adik, keluarga saya tergolong kelurga kecil yang bahagia. Ayah dan Ibu yang selalu di rumah. Saya tidak berusaha untuk membuat iri orang lain yang berbeda kehidupan dengan saya. Tetapi karena mungkin kesempurnaan tidak ada yang tanpa celah begitu pula keluarga saya. Tetapi apapun itu saya tetap menyukai keluarga saya. Seperti kata-kata dalam sinetron Keluarga Cemara “Harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga”. 

Karena Ibu dan Ayah hanya punya saya dan Adik saya, makanya ada sifat overprotective dalam diri Ibu dan Ayah pada kami anak-anaknya. Overprotectivenya bahkan sangat terasa, bahkan ketika saya di pertengahan bangku kuliah dan meyelesaikan kuliah. Seperti dewasa awal pada umumnya, saya merasa bahwa saya sudah dewasa dan tentu saja masih muda untuk memutuskan bayak hal yang akan saya lakukan. Saya mulai banyak ikut kegiatan kampus yang akan meningkatkan kemampuan saya baik kemampuan diri atau kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Saya ingin melakukan ini dan itu, pergi kesana kemari. Ingin terbang bebas selaksa angin. Hehehh sok puitis deh. Tapi seperti layang-layang, saya sering ditarik ulur terutama oleh Ibu saya. Tapi intinya saat pertengahan semester sampai akhir semester di Surabaya, saya tidak pernah memberitahu Ibu saya kalau saya akan ikut organisasi ini dan itu. Pokoknya saya merasa saya bertanggung jawab dengan apa yang saya lakukan, semuanya masih tentang aktivitas yang positif, dan saya tidak melakukan hal yang aneh-aneh. 

Saya baru bilang bahwa saya ikut kegiatan ini dan itu bila tentu saja bila kegiatannya sudah berjalan heheh nakalnya. Tapi bukan berarti Ibu saya tidak mendukung seratus persen. Beliau sepertinya mendukung tapi, sepertinya Ibu lebih senang melihat anaknya di rumah pada weekend dari pada melihat anaknya berkeliaran di Surabaya sekedar untuk kegiatan atau ikut seminar. Awal pertengahan sampai akhir kuliah adalah masih kebebasan yang saya alami, maklum walau rumah dan kampus hanya 45 menit, saya tetap ngekos hehheh jadi saya hanya pulang saat weekend. Mengikuti kegiatan dan organisasi kampus sebenarnya sangat menyenangkan saya yang dulunya pemalu (tapi nggak malu-maluin lhooo) dan kurang bisa bersosialisasi, akhirnya bisa membaur dengan teman-teman. Banyak hal yang tidak akan kita temui bila hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, ngemall, atau sekedar nonton infotainment di TV sambil ngerumpi. Everything will be different if we do something new. 

Setelah saya lulus kuliah, overprotective ibunya saya mulai datang lagi. Nggak boleh ke sana ke mari, ini dan itu. Intinya kalau kerja nggak boleh jauh-jauh dari rumah. Okay, saat saya mau ngelamar untuk yang jadi guru di Malaysia nggak boleh, Nglanjutin S2 jangan dulu katanya. Yang terakhir pengen beeutttssssssss jadi guru di Sumbawa melalui program SM3T. Tapi nggak dikasih ijin. Hikshikshiks. Awalnya sempat dongkol dan banyak (bukan sedikit lagi) iri pada anak-anak yang ikut SMT3-T, apalagi anak-anak yang udah di sana pada ngomporin buat ikut. Di Humas pula dikasih oleh-oleh cerita Pak Totok tentang suasana di sana. Huh, nyesel beeuuuuuts nggak ikut. Biarin deh nggak ada Alfama.. nggak ada Indomar... yang penting asyik. Hmm aslinya sampai sekarang pun aku masih mau ikut, boleh nggak yah. Kayaknya sih masih nggak boleh. Huhu. 

Padahal kalau dari cerita teman-teman, di sana tuh asyik banget walau katanya agak sengsara juga sih. Ada yang tidur di sekolah, rute ke sekolahnya susah, apalagi kalau mau telfon atau sms harus naik dulu ke bukit sinyal. Tapi kayaknya kok asyik banget. Ya sudahlah, mungkin setelah tambah dewasa, aku (perasaan tadi awalnya pake kata “saya” ya) sadar bahwa dimanapun saya nggak boleh menyerah, bukankah mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi motto saya bisa dimana saja. Menjalani hari-hari dengan baik, riang, juga ikhlas. Semoga Allah SWT memberikan ketetapan terbaikNya pada hambanya ini. Aamiin. 

Ie-th@ 150512

Tidak ada komentar:

Posting Komentar