Rabu, 01 Februari 2012

Contemplation

Sorry to hear that Sist!

Sabar, kusampaikan dengan perantara bintang
Sabar, kubisikkan dengan kalbu agar desisnya sampai padamu
Sabar, kuhembuskan dengan angin agar kau tahu kami selalu ada untukmu

Hari ini kabar duka menjelajahi telingaku, seorang sahabat mengirimkan kabar duka bahwa buah hatinya telah berpulang ke surga seminggu yang lalu. Buah cinta yang telah ditunggunya selama berbulan-bulan ternyata harus kembali diambil pulang oleh sang Pemiliknya. Semoga tak ada duka dan air mata di hatinya. Biarlah air mata hanya jatuh di pelupuk mata sebagai tanda sayangnya. Innalillahiwainnilaihirojiun, semoga ananda tak bernama bisa menjadi tabungan Ayah-Bundanya di akhirat kelak. Aamiin.

Lebih Stress Tidak Ada Tugas

Saya mohon ketika atau setelah membaca tulisan ini jangan pernah bilang bahwa saya adalah anak yang rajin karena pada dasarnya saya bukanlah anak yang rajin. Hehehe.
Merasa stress bila ada tugas? Merasa tertekan? Anda patut bersyukur bila ada tugas karena anda masih mempunyai aktivitas yang memaksa anda untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat di dunia. Saya berharap ketika saya berkuliah kembali di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia program KKT adalah saya akan memunyai beragam tugas dari dosen yang berbeda terutama tugas menulis. Mengapa? karena saya tidak menulis karya bila tidak dipaksa. Tulisan ini? jangan dihitung sebagai karya karena ini hanyalah tulisan tak bermakna.
Itulah, tugas sering menjadi pelita bagi pikiran saya. Ada tugas saya berfikir, tidak ada tugas saya cengar-cengir. Cengar-cengir maksudnya berleha-leha, bersosialisasi ke sana-kemari, berbicara itu dan ini tanpa henti. Jadi saya sekarang sedikit stress karena tidak ada tugas menulis menyapa. Oh Pak, Bu Dosen semoga cepat memberikan tugas menulis sehingga saya tidak lagi cengar-cengir.
Sudahlah, dari pada saya cengar-cengir, saya membuka laptop yang sudah menemani saya selama sekian tahun. Mencari-cari file tulisan yang belum selesai dan mulai menulis. Kata dosen favorit saya dulu, tips untuk menulis adalah duduk dan mulai menulis. Kata pengarang favorit saya, inspirasi itu bukan untuk ditunggu tetapi dicari. Jadi sekarang saya sedang mencari inspirasi. Semoga saya menemukannya.

Potret Anak KKT Bahasa Indonesia kelas A

Pukul 7 teng. Aku sudah duduk manis di kelas. Satu, dua, tiga, dan ah tak lebih dari sepuluh anak yang datang padahal waktu ini sudah menunjukkan waktu dimulainya mata kuliah. Tak lama Pak dosenku tersayang sudah datang, tepat waktu. Tapi manakah teman-temanku? Ting-tong-ting-tong. Pasti mereka sekarang sedang berdesak-desakan mengantri atau menjilid makalah sebagai tugas teori dan kritik sastra yang diberikan Pak dosen seminggu yang lalu. Huh, terlalu. Pasti mereka baru kemarin mengerjakan tugas itu. Ups,tidak bisa menyalahkan mungkin mereka banyak pekerjaan.
Oh..oh...mahasiswa oh mahasiswa apalagi mahasiswa KKT, kita kuliah dibiayai pemerintah dengan uang negara, jadi hendaklah kita bersungguh-sungguh karena ini adalah sebuah amanat yang dipikulkan kepada kita sebagai orang-orang yang terpilih. Banyak orang yang menginginkan tempat kita sekarang. Tahukah kalian? Beberapa orang berteriak menyesal karena ketinggalan. Tahukah kalian ada orang-orang yang iri ketika melihat apa saja fasilitas yang kita dapatkan.
Tulisan ini semoga membukakan pintu hati saya agar selalu bisa konsisten dengan apa yang sudah saya putuskan di awal. Saya memilih program ini karenanya saya juga memikul konsekuensi untuk memberikan yang terbaik pada program ini. Saya tidak tahu akan jadi apa nanti. Tapi saya yakin kerja keras dan do’a saya hari ini akan didengar dan diijabah Tuhan suatu saat nanti.

Februari 2012
Salam Semangat
Ie-tha@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar