Rabu, 06 November 2013

Kisah Anak Hilang di Monas

Picture taken from: tribunews.com


Kemarin saya melihat Hitam Putih yang menghadirkan Alma dan Pak Jaja sebagai bintang tamunya. Mungkin tak banyak orang yang tahu siapa Alma dan Pak Jaja. Alma adalah anak yang hilang di Monas dan Pak Jaja adalah orang yang merawat Alma selama hilang empat hari di Monas. Saya pribadi merasa terkesan dengan hilangnya anak berambut keriting ini di Monas. Pasalnya, kasus yang bukan pertama kali di Indonesia ini banyak menyita perhatian media dan jejaring sosial. Mungkin kasus kehilangan anak banyak ditemui, namun ada yang menarik dengan kasus hilangnya Alma ini.

Yang pertama, adalah kisah persahabatan si anak hilang dan anak penyewa sepeda di Monas. Suci, si anak penyewa sepeda yang selalu ceria menjadi sahabat Alma selama hilang empat hari di Monas. Suci yang membantu ayahnya menyewakan tikar seharga Rp 6000 memberikan setengah penghasilannya pada Alma untuk jajan. Tak berhenti di situ, anak hitam manis ini juga mengajari Alma bermain sepeda. Alma yang pada saat hilang tidak bisa naik sepeda, akhirnya pulang dengan satu pencapaian, bisa naik sepeda. Pada zaman seperti ini, tak banyak anak yang berhati dan berperilaku seperti Suci. Banyak anak yang tidak peduli akan kesulitan orang lain. Entah mengapa. Mungkin Suci dilahirkan dan dibesarkan dengan pemahaman akan kepedulian terhadap orang lain.

Yang kedua adalah ketulusan Pak Jaja dalam menjaga Alma selama hilang. Pribadi Pak Jaja yang saya tangkap selama satu jam perbincangan dengan Dedy Corbuzier adalah baik, suka menolong, ramah, namun lugu. Mungkin keluguannya inilah yang membuat penyewa sepeda di kawasan Monas ini tidak melaporkan hilangnya Alma ke pihak yang berwajib walaupun telah hilang selama empat hari, bahkan ketika ada teman ayah Alma yang ingin mengantarkan Alma pulang, Pak Jaja tidak mengijinkan, takut Alma tidak bersama orang yang tepat. Banyak orang bila mungkin menjadi Pak Jaja juga tidak akan memedulikan seorang anak kecil yang sendirian di Monas. Tidak itu saja, sebagai penyewa sepeda, mungkin orang lain yang bukan Pak Jaja tidak akan mau memberi makan dan minum pada orang lain selain keluarganya karena kecilnya penghasilan. Lebih dari itu, kalau itu adalah orang lain, saya tidak bisa membayangkan mungkin Alma kecil sudah disekap, kemudian meminta uang sebesar mungkin pada keluarganya.  Namun untunglah, Alma bersama Pak Jaja yang walaupun tak bisa memberi makan yang layak pada Alma, namun masih memiliki kepedulian terhadapnya.

Yang terakhir adalah kedatangan sang malaikat baik hati yang bernama Bu Nia. Kalau ditelusuri tenyata Bu Nia ini tidak memiliki hubungan apapun dengan Alma dan keluarganya. Bu Nia hanyalah seorang wanita yang kebetulan tahu kasus hilangnya Alma di Monas melalui jejaring sosial kemudian mendengar siaran radio dengan Ayah Alma sebagai narasumbernya yang menyatakan bahwa Alma masih belum ditemukan. Dengan kesadarannya, ia dan suaminya mencari Alma di Monas seusai pulang kerja. Berbekal foto, ia akhirnya dapat menemukan Alma di Monas. Alma yang sedang bersepeda dengan Suci akhirnya bertemu dengan Bu Nia yang kemudia menelfon ayah Alma. Bayangkan keluarga Alma mencari Alma di tempat yang sama beberapa kali tetapi tidak menemukan Alma, sedangkan Bu Nia dengan penuh ketulusan mencari Alma sekali dan menemukan Alma, si anak hilang di Monas. Benar-benar sebuah kebetulan yang ajaib. Begitulah cara Tuhan menunjukkan kuasaNya.

Saya tidak mendalami kasus ini secara terus-menerus, hanya melihat di Hitam Putih dan beberapa kali meyaksikan beritanya di televisi. Namun saya yakin ada hikmah yang bisa kita petik dalam kasus ini yaitu selalu memantau anak yang berada dalam tanggung jawab kita ketika bepergian dan segera melaporkan ke pos polisi bila menemukan anak yang hilang di tempat umum. Akhirnya mungkin kita harus menjadi pribadi-pribadi sebaik Suci, Pak Jaja, dan Bu Nia. Pribadi-pribadi yang memedulikan orang lain dan tulius ikhlas membantu sesama. Semoga.

Alfanita Zuraida

1 komentar:

  1. Saya salut sama orang yang menemukan alma anak hilang yang sudah 4 hari baru ketemu pada hari senin

    BalasHapus