Jumat, 22 November 2013

Musim Gugur Terakhir di Manhattan



Picture taken from: baltyra.com




Di sela-sela mengerjakan tugas akhir, saya merasa sangat jenuh sekali. Biasanya saya akan melarikan diri sejenak dengan menonton film di laptop atau membaca novel. Kali ini saya memilih option yang kedua. Novel yang saya baca ini adalah novel yang saya temukan di rak buku Tirta, adik kos saya yang hobi mengoleksi buku tapi jarang membaca satu bukunya sampai habis (terbukti ketika saya sudah mengkhatamkan buku ini dan mengajak berdiskusi mengenai ceritanya, di agak bingung...Oh Tirta). That’s okay lah! I hope you will read all your books someday!

Kembali ke novel, novel ini menceritakan tentang Rosie, gadis asli Sumedang berusia 30 tahun yang memutuskan akan menikah dengan Anthony Luizzo, seorang mualaf asal Italia. Tony adalah atasannya di sebuah perusahaan. Rosie bekerja sebagai seorang konsultan keuangan. Usia yang matang untuk seorang perempuan, tuntutan keluarga, dan trauma karena kegagalan menikah membuat Rosie menerima lamaran Tony. Dibalik rencana pernikahan keduanya ternyata ada hal-hal yang tidak diketahui oleh mereka satu sama lain, seperti alasan mengapa keduanya memutuskan akan menikah. Rosie menikah hanya untuk mendapatkan status sebagai seorang istri, sedang Tony memutuskan menikah karena trauma dengan perceraian kedua orang tuanya. Ia memutuskan mencari seseorang yang berkomitmen untuk menjalankan pernikahan selamanya. Ia merasa Rosie adalah orang yang tepat.

Di tengah hubungan mereka muncul Marco, adik Tony yang sepertinya ingin menghancurkan hubungan Tony dan Rosie. Ditambah lagi dengan berbagi hal yang terjadi, khususnya pertentangan keluarga besar Tony karena akan menikahi seorang gadis muslim. Dalam cerita ini, sang penulis menyajikan sebuah hubungan dengan perbedaan agama, budaya, juga negara. Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan tiga hal tersebut. Konflik-konflik tersebut disajikan secara apik yang membuat saya sebagai pembaca bahkan tidak mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Kalau novel-novel lain mudah ditebak jalan ceritanya, namun novel ini penuh dengan teka-teki yang tak akan mungkin terjawab tanpa membacanya dari awal sampai akhir. 

Saya juga sangat suka dengan setting ceritanya, Chicago dan Manhattan. Dalamcerita ini jalan-jalan dan tempat-tempat dideskripsikan secara gamblang, seperti kita menyusuri dua kota tersebut dalam cerita. Selain itu saya juga bisa mengetahui bagaimana budaya orang-orang Italia dalam cerita ini. Orang Itali ternyata sangat “melek fashion” sekali. Saya tidak menyangka akan ada novel seapik ini. Saya bahkan membaca beberapa bagian lebih dari satu kali, hal yang jarang saya lakukan ketika membaca novel. Bagian yang paling saya sukai adalah ketika Rosie bertengkar dengan Antony masalah prenub yang membuat Anthony harus menyetujui satu poin yang diubah oleh Rosie. Pertengkaran mereka sangat apik sekali. Rosie digambarkan sebagai sosok wanita kuat yang tak mau didominasi oleh pria. Di bagian ini sisi feminis Rosie sangat kelihatan sekali. Kemudian bagian saat Rosie cemburu melihat Anthony dan Aurora dan memutuskan pergi dengan Marco juga sangat indah. Rosie bahkan tak memedulikan Anthony yang menelfonnya. Yang terakhir adalah ketika Rosie memutuskan pergi dan mengakhiri hubungannya dengan Tony padahal hanya hitungan hari mereka akan menikah. Hal ini dilakukan oleh Rosie karena mereka ia merasa bahwa Tony tak akan pernah bisa meninggalkan keyakinannya. Hal sangat berani yang dilakukan seorang wanita. I just wanna say “Waw”. Pada akhir cerita saya menyangka bahwa Rosie akan menikah dengan Tony, ternyata saya salah. Endingnya bukan seperti yang saya bayangkan. Bila ingin tahu endingnya, silahkan baca saja sendiri yah novelnya judulnya “Musim Gugur Terakhir di Manhattan” karya Julie Nava.

Selain ceritanya yang asyik dan apik saya juga merasa sedikit bingung dengan isi ceritanya yaitu ketika Rosie memutuskan untuk meninggalkan Tony kemudian kembali dan mengetahui bahwa Toni menikah dengan Aurora, Rosi menjadi marah. Padahal menurut saya pribadi keduanya tidak berhak marah satu sama lain karena mereka sama-sama bersalah atau mungkin tidak bersalah. Tony yang terlalu cepat menikahi Aurora setelah berpisah dengan Rosie juga Rosie yang pergi meninggalkan Tony beberapa hari menjelang pernikahnnya. Rosie meninggalkan Tony karena ia merasa bahwa menikah dengan Tony tidak akan sejalan dengan prinsip hidupnya karena itu ia meninggalkannya. Tony tidak tahu apa yang harus diperbuatnya ketika beberapa hari menjelang pernikahan Rosie memutuskan meninggalkannya. Akhirnya seperti yang ia biasa lakukan dalam menjalankan bisnisnya, ia menggunakan rencana B yaitu menikahi Aurora.

Saya berfikir apakah menjadi seorang muslimah di negara nonmuslim itu begitu mudahnya. Saya merasa hidup Rosie sebagai seorang muslimah begitu mudahnya. Entahlah atau saya yang hanya berpikiran sempit saja. Ketika Rosie memutuskan akan menikah dengan Anthony, ia diajak pergi dan tinggal di keluarga besar Anthony. Dalam bagian ini saya merasa bahwa Rosie dengan status muslimahnya merasa nyaman saja berada dalam keluarga yang berbeda keyakinan dengannya. Kalau jadi Rosie wah entah apa yang saya lakukan, katakan, dan pikirkan di tengah-tengah keluarga tersebut. 

Saya cenderung tidak suka dengan tokoh abu-abu Rosie dalam cerita ini. Gadis berkerudung tapi masih melakukan hal-hal yang dilarang oleh ajaran agama yang diyakininya. Tapi mungkin inilah kenyataannya, tidak ada manusia yang sempurna. Pikiran saya, saya hanya takut pembaca yang membaca karya ini mengganggap semua hal yang dilakukan Rosie dalam cerita itu benar. Semoga saja pembaca benar-benar cerdas dan mengerti bahwa pemeran Rosie itu hanya manusia biasa dan tentunya itu hanya seorang tokoh di sebuah novel.

Walaupun ada hal-hal yang membuat saya sedikit bingung, overall jalan ceritanya menarik dan banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari cerita ini seperti cinta sejati, toleransi, juga yang terpenting keyakinan pada apa yang telah diyakini. Satu lagi tokoh favorit saya dalam cerita ini adalah Marco. Penasaran? Silakan membaca sendiri

(Nulis pas KKT dulu)
140412
-Ie-th@-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar