Senin, 23 Mei 2011

UNESA BERKOMITMEN MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY

Dengan adanya globalisasi, pendidikan menjadi salah suatu hal yang penting keberadaannya. Berbagai negara berlomba bahkan bersaing dalam meningkatan pendidikannya. Begitupun universitas, sebagai lembaga pendidikan juga berlomba, bergerak menuju universitas yang bukan hanya berkelas nasional tetapi juga dunia (world Class University). Sebagai universitas berkelas internasional tentunya akan banyak manfaat yang diterima oleh universitas tersebut, salah satunya adalah peningkatan kualitas dari universitas itu sendiri.

World Class University (WCU) ialah suatu ukuran yang dipakai untuk menentukan peringkat perguruan tinggi di dunia. Penentuan peringkat ini menggunakan survei yang dikenal dengan The Times Higher Education Supplement (THES), yang setidaknya 13.000 perguruan tinggi masuk dalam survei ini. Survei ini merupakan suatu survei dengan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria tersebut ialah academic peer review dengan bobot 40 %, employer review dengan bobot 10%, faculty student ratio dengan bobot 20%, citations per faculty dengan bobot 20%, international faculty dengan bobot 5%, dan international student dengan bobot 5%. Academic peer review dilakukan dengan survei secara online yang disebar ke akademisi-akademisi di seluruh dunia. Employer review dilakukan sama seperti academic peer review yaitu dengan survei online ke para pekerja. Perbandingan mahasiswa dan pengajar, penghargaan yang diperoleh oleh para pengajar di suatu universitas, serta faktor internasional seperti banyaknya pengajar dan mahasiswa.
Di Indonesia mungkin semua Perguruan Tinggi (PT) bercita-cita agar menjadi universitas bertaraf internasional (WCU). Pemerintah pun akan giat mendorong lima puluh perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta yang telah diseleksi untuk menuju universitas bertaraf internasional. Dan Unesa tak mau ketinggalan, universitas pencetak tenaga guru ini kini tengah berbenah dan berproses menuju WCU. Berbagai usaha pun dilakukan untuk menjadikan Unesa menjadi universitas yang terdepan, bukan hanya secara nasional tetapi juga internasional. Percepatan Unesa menjadi WCU merupakan sebuah peningkatan kualitas Unesa pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

UNESA LEBIH TINGKATKAN KUALITAS

Berbagai cara untuk menjadi WCU dilakukan oleh universitas yang merubah namanya menjadi Unesa di tahun 1999 ini. Menurut Rektor Unesa Prof. Dr. H. Haris Supratno ”Ada beberapa hal yang dilakukan Unesa sebagai prosesnya menuju WCU”

Dalam bidang ketenagaan, Unesa telah membuat kebijakan agar seluruh dosen yang masih berkualifikasi S1 untuk melanjutkan study ke S2. Bagi dosen yang sudah menempuh S2 dianjurkan untuk dapat ke S3. Pengambilan program study para dosen baik yang sudah S1 atau S2 harus sesuai dengan keahlian S1nya. Begitupun dengan program S3, yang harus sesuai dengan program S2nya. Kebijakan tersebut diambil dalam rangka pengembangan bidang keilmuan yang dimiliki agar setiap dosen dapat bermanfaat utuk pengembangan program studi atau jurusannya. Dosen-dosen muda pun yang telah bergelar doktor terus didorong agar dapat menjadi profesor pada usia kurang dari lima puluh tahun, sehingga masa pengabdian pada lembaga relatif lebih panjang, karena usia pensiun seorang profesor, tujuh puluh tahun.

Selain itu, rintisan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang kini tengah membuka kelas internasional juga merupakan salah satu usaha Unesa menuju WCU. Jurusan yang kini tengah membuka kelas internasional adalah matematika. Sebagai permulaan, kelas internasional untuk angkatan 2008 akan dibuka pada semester genap. Kelas internasional permulaan ini dinamai S1-Plus. Prosentase kelulusan yamg diberlakukan pada mahasiswa baru meliputi IPK dengan bobot 40%, kemampuan bahasa inggris 40%, ICT 15%, dan 5% untuk minat.

Peran sivitas akademika Unesa pun tak kalah penting dalam proses perubahan Unesa menjadi WCU. Sebagai pencitraan lembaga, sivitas akademika harus membuat karya monumental baik keilmuan atau sosial yang bertaraf nasional dan internasional. Dalam menaikkan citra lembaga, sivitas akdemika pun harus berjuang. Perjuangan ini tentunya perjuangan yang tak kenal lelah dan pantang menyerah, perjuangan ikhlas dan tanpa pamrih.

UNESA GAET INSTITUSI LUAR NEGERI

Kerjasama dengan institusi luar negeri adalah sebuah hal penting yang harus dilakukan ketika suatu universitas ingin disejajarkan dengan universitas-universitas yang ada di dunia. Berkaca pada universitas di luar negeri, universitas-universitas di sana sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Dibandingakan dengan Unesa memang masih jauh. Namun, keteguhan tekad universitas yang merayakan ulang tahun ke- 45 untuk menjadi yang terdepan di tingkat dunia ini patut diacungi jempol.

Di lain kesempatan Pak Haris (panggilan akrab Rektor Unesa, red.) memaparkan bahwa salah satu langkah unesa menuju WCU adalah mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan di luar negeri. Bersama Tsukuba University ( Jepang), Unesa mengembangkan proses pembelajaran yang dikenal dengan lesson study. Dengan University of Pittsburgh, Amerika, USAID, dan konsorsium Rektor sejumlahLPTK, Unesa ikut serta dalam program Decentrilized Basic Education (DBE). Unesa juga mengembangkan pembelajaran matematika realistik bersama University of Utrecht Belanda dan menjadi pusat matematika realistik Indonesia pada tahun 2008.

Dalam bidang olahraga, Unesa bekerja sama dengan Beijing Sport University, China dalam mengembangkan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Dalam pembukaan program pendidikan double degree bahasa mandarin Unesa bekerja sama dengan Huazhong Normal University. Kini Unesa juga sedang merintis kerja sama dengan Curtin University, Australia dalam rangka peningkatan kualifikasi guru RSBI jenjang S1 menjadi S2. Selain itu, dengan University Kebangsaan Malaysia dan Nagoya University pun Unesa Unesa menjalin kerja sama yang erat.

Pak Haris menambahkan “Untuk menjadi sebuah WCU memang sulit namun bila ada niat semua itu akan bisa terwujud,” jelasnya dalam Rapat Terbuka Senat Unesa pada (23/12). 

(Alfanita Zuraida)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar